"Habiburokhman itu politikus apa pengamat politik? Kalau bicara atas nama politisi, ya, penilaiannya subjektif," kata Wasekjen PPP Achmad Baidowi (Awiek) kepada wartawan, Rabu (20/3/2019).
"Sejauh ini kasus Pak Rommy tak ada kaitan dengan PPP, apalagi TKN," lanjut dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Massa PPP masih solid, termasuk dukungan ke Jokowi-Amin. Hal itu terbukti dari respons internal dari pusat hingga kecamatan yang masih satu barisan di PPP dan sepakat terhadap langkah penyelamatan partai," sebut dia.
Dia tak menampik masih akan terjadi dinamika Pilpres 2019. Namun Awiek yakin tidak akan ada perubahan yang signifikan.
"Dalam sebulan ke depan, masih ada dinamika, tapi kami yakin dinamika tersebut tidak terlalu signifikan. Bahkan terpotret hasil survei sekitar 60 persen pemilih PPP dukung Jokowi," tutur Awiek.
Sebelumnya, BPN Prabowo-Sandiaga menilai jagoan mereka bisa menang Pilpres 2019 jika memperhitungkan 'Rommy effect'. Hal ini menyusul survei Litbang Kompas yang memperlihatkan selisih elektabilitas Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2019 makin tipis sebelum eks Ketum PPP Romahurmuziy (Rommy) ditangkap KPK.
"Survei Litbang Kompas dilakukan pada 22 Februari-5 Maret atau sebelum terjadinya OTT KPK terhadap Rommy PPP pada 15 Maret 2019, jadi belum ada 'Rommy effect' dalam survei tersebut. Jika 'Rommy effect' sudah dihitung, saya yakin sebagian besar swing voter dan bahkan pendukung Jokowi akan pindah ke Prabowo," kata anggota BPN Prabowo-Sandiaga, Habiburokhman, hari ini. (tsa/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini