Teror New Zealand Tewaskan 50 Orang, 6 Jasad Diserahkan ke Keluarga

Teror New Zealand Tewaskan 50 Orang, 6 Jasad Diserahkan ke Keluarga

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 19 Mar 2019 18:26 WIB
Polisi berjaga di depan Masjid Al Noor di Christchurch, New Zealand (REUTERS/Jorge Silva)
Wellington - Enam jenazah korban aksi teror dua masjid di Christchurch, New Zealand (Selandia Baru), telah diserahkan kepada pihak keluarga. Penyerahan dilakukan setelah proses autopsi terhadap keseluruhan 50 jasad korban selesai dilakukan.

Dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Selasa (19/3/2019), Kepolisian New Zealand menyatakan proses autopsi terhadap 50 jenazah korban telah diselesaikan. Namun tidak semuanya yang telah diidentifikasi secara menyeluruh.

"Hanya 12 korban yang telah teridentifikasi memenuhi kepuasan Koroner," sebut pihak kepolisian dalam pernyataannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Enam dari korban-korban yang telah teridentifikasi itu telah dikembalikan kepada keluarga mereka," imbuh pernyataan itu.


Penyerahan jenazah korban ini mengalami penundaan dari jadwal sebelumnya. Hal ini sempat menuai kekhawatiran di kalangan keluarga korban, yang ingin mengikuti aturan dalam ajaran Islam untuk segera memakamkan jenazah dalam waktu 24 jam usai kematian.

Sebelumnya, Mohamed Safi (23), yang ayahnya meninggal dalam penembakan di Masjid Al Noor, meluapkan rasa frustrasi terhadap otoritas setempat karena sama sekali tidak mendapat indikasi soal waktu penyerahan jenazah korban.

"Tidak ada apapun yang mereka tawarkan," tutur Safi yang merupakan pengungsi Afghanistan ini.

"Mereka hanya mengatakan bahwa mereka melakukan prosedur yang berlaku, mereka menjalankan proses mereka," imbuhnya. "Tapi proses apa? Mengapa saya tidak tahu apa yang Anda lakukan untuk mengidentifikasi jenazah... Mengapa saya tidak dihubungi langsung sebagai anggota keluarga?" ujar Safi mempertanyakan.


Menanggapi keluhan keluarga korban, pihak kepolisian menyatakan 'menyadari frustrasi yang dirasakan pihak keluarga terkait lamanya waktu yang dibutuhkan untuk proses identifikasi korban usai serangan teror pada Jumat (15/3)'.

"Kami juga berupaya mencari cara untuk meningkatkan komunikasi kami dengan pihak keluarga dan memastikan mereka tetap mendapat informasi sepenuhnya soal apa yang terjadi. Kami melakukan semua hal yang kami bisa untuk menjalankan tugas secepat mungkin dan menyerahkan korban kepada keluarga tercinta," demikian pernyataan kepolisian.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads