Cerita 1 Keluarga Selamat dari Kecelakaan Speedboat di Sungai Musi

Cerita 1 Keluarga Selamat dari Kecelakaan Speedboat di Sungai Musi

Raja Adil Siregar - detikNews
Senin, 18 Mar 2019 19:00 WIB
Keluarga Budi selamat dari kecelakaan speedboat di Sungai Musi. (Raja/detikcom)
Palembang - Kecelakaan speedboat di perairan Sungai Musi, Banyuasin, menewaskan tujuh orang. Budi, korban selamat, menceritakan ngerinya speedboat ketika menghantam pohon hingga akhirnya hancur.

"Kejadiannya cepat sekali. Speedboat kencang dan langsung lari ke samping sungai, nabrak pohon," cerita Budi saat ditemui di Dermaga Sungai Lais Polair Polda Sumsel, Senin (18/3/2019).

Budi, yang berangkat dari Karang Agung menuju Banyuasin bersama istri serta anaknya, sempat kaget. Apalagi speedboat langsung hancur ketika menabrak pohon sekitar pukul 11.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Bagian atas itu langsung hancur. Semua korban meninggal dunia itu rata-rata lagi tidur. Karena (speedboat) langsung hancur, saya lihat ada yang luka parah dan ada meninggal di situ langsung," imbuh pria berusia 30 tahun tersebut.

Dalam kondisi speedboat hancur, Budi menyelamatkan diri. Dia mengajak istri dan anaknya yang masih balita. Salah satu cara selamat adalah memanjat pohon.

"Naik di atas pohon, banyak yang naik karena speedboat hancur. Ada yang meninggal karena luka parah, tapi ada karena sempat tenggelam," sambung Budi dengan sesekali menatap wajah putrinya.

Cerita 1 Keluarga Korban Selamat Kecelakaan Speed Boat di Sungai MusiKecelakaan speedboat di Sungai Musi (Foto: dok. Basarnas)


"Kami bersyukur masih selamat karena tidak tidur. Semua penumpang panik di speedboat selesai nabrak itu, hancur semua dan kaki saya juga banyak kena paku. Di bawah itu kan hancur," katanya.

Tak lama setelah speedboat menabrak pohon, Budi menyebut ada warga sekitar yang melintas. Mereka langsung minta bantuan untuk diselamatkan bersama tim gabungan dari Basarnas dan Polair.

Sebagaimana diketahui, speedboat 200 PK dengan nama Awet Muda dari Primer Karang Agung menuju ke Palembang menabrak batang pedado yang ada di tepi sungai. Karena kondisi kencang, speedboat tak dapat dikendalikan.



Terakhir, polisi merilis ada tujuh orang meninggal dunia, satu luka berat, dan sisanya selamat meski mengalami luka ringan. Sementara untuk korban yang sempat dinyatakan hilang seluruhnya sudah ditemukan.

"Diduga kuat terjadinya laka air karena si pengemudi mengantuk. Pengemudi dan kernet tercatat juga meninggal dunia setelah speedboat menghantam pohon. Kasus ini sekarang ditangani oleh Polair Polda Sumsel," kata Kapolres Banyuasin AKBP Yudhi Surya Markus Pinem. (ras/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads