Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Ciamis Anto Riswanto mengatakan berdasarkan evaluasi setelah dilakukannya simulasi UNBK, masih ditemukan terganggunya koneksi internet. Akibatnya siswa terkadang tak dapat mengakses. Kondisi tersebut umumnya terjadi di daerah pelosok Ciamis.
Menurut Anto, untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya berupaya menambah dan memperkuat jaringan. Tujuannya agar saat pelaksanaan UNBK yang berlangsung pada 22-25 April 2019 dapat berjalan lancar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, dari 121 sekolah yang terdiri dari 80 SMP Negeri dan 41 SMP swasta, terdapat 26 sekolah yang harus bergabung, atau menginduk ke sekolah lain untuk melaksanakan UNBK. Pasalnya, 26 SMP tersebut belum terakreditasi. Karena syarat menjadi penyelenggara UNBK harus sudah terakreditasi.
![]() |
"Selain milik sekolah, beberapa perangkat untuk UNBK juga hasil pinjaman dari SMK terdekat dan guru," ujar Anto.
Selain mempersiapkan perangkat UNBK, jauh sebelumnya setiap sekolah diharuskan mempersiapkan para siswa peserta UNBK, mulai dari cara pelaksanaan UNBK melalui simulasi, hingga menambah penguasaan materi. "Siswa sudah dipersiapkan, sehingga pada waktunya bisa mengikuti UNBK dengan hasil yang memuaskan," tuturnya.
Sebagai langkah antisipasi putusnya aliran listrik akibat hujan angin di Ciamis saat ini, setiap sekolah penyelenggara UNBK harus menyediakan genset. Agar proses UNBK ini tetap bisa dilaksanakan tanpa ada gangguan. Diketahui saat ini di Ciamis sering terjadi hujan angin yang menyebabkan pohon tumbang menimpa jaringan PLN.
Meski UNBK bukan penentu kelulusan, Anto menegaskan, diharapkan para siswa tetap serius mempersiapkan diri menghadapi ujian tersebut. Sebab UNBK tetap menjadi indikator prestasi siswa. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini