"Wilayah (DIY) terdampak (bencana alam) paling banyak terdapat di Kabupaten Bantul. Meliputi 14 kecamatan, 35 desa di Kabupaten Bantul terdampak banjir," jelas Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana, dalam keterangannya, Senin (18/3/2019).
Selain Bantul, tiga kabupaten dan satu kota di DIY juga terdampak hujan lebat kemarin. Misalnya di Kulon Progo, empat kecamatan meliputi Kecamatan Panjatan, Wates, Sentolo dan Temon dilaporkan adanya genangan air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskannya, bencana alam ini berawal dari hujan ringan yang melanda wilayah DIY sejak Minggu (17/3) pagi. Sebenarnya hujannya sempat berhenti. Namun siang harinya kembali turun hujan dengan intensitas sedang, hujannya berlangsung hingga malam.
Video: Makam Raja-raja di Imogiri Ikut Kena Dampak Longsor
"Hal ini diindikasikan terdeteksinya aliran udara basah dari Asia menuju wilayah Jawa. Juga adanya tropical cyclone savannah di Samudera Hindia, yang berdampak pada terbentuknya palung tekanan udara rendah serta perlambantan angin di wilayah Jawa," jelasnya.
"Faktor hangatnya suhu permukaan laut di Samudera Hindia disinyalir ikut menyumbang tersedianya uap air yang melimpah bagi pembentukan awan hujan di wilayah Jawa. Sehingga berpotensi hujan dengan intensitas ringan-sedang sepanjang hari," lanjutnya.
Sementara akibat banjir ini, berdasarkan catatan BPBD DIY ada 5.046 warga DIY yang terdampak. dengan 4.427 di antaranya adalah warga Bantul. Kemudian juga ada 23 titik pos evakuasi yang menjadi tujuan warga, 17 di antaranya terdapat di Bantul.
"Dukungan layanan kesehatan, logistik dan peralatan masih terus dilakukan dan masih membutuhkan dukungan," ungkapnya. "Kami juga mendirikan Pos Komando untuk wilayah Bantul di BPBD Bantul dengan call center: 0274-6462100 (WA)," tutupnya. (ush/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini