Review Debat Sesi IV: Ma'ruf Tunjukkan Titik Lemah, Sandiaga Fokus

Review Debat Sesi IV: Ma'ruf Tunjukkan Titik Lemah, Sandiaga Fokus

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Minggu, 17 Mar 2019 22:15 WIB
Suasana debat cawapres 2019 (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta - Cawapres Ma'ruf Amin dan Cawapres Sandiaga Uno pada sesi keempat debat cawapres dinilai masih berbicara dengan pemikirannya masing-masing. Pengamat politik dari Charta Politika Yunarto Wijaya memberikan beberapa catatan dari tampilan kedua cawapres.

"Kalau kita lihat beberapa gestur yang menurut saya, polanya sama ya, masing-masing berbicara pemikirannya sendiri," ujar Yunarto kepada detikcom, Minggu (17/3/2019).


Namun Yunarto menilai ada penampilan yang berbeda pada Ma'ruf jika dibanding pada sesi sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut saya beberapa gimik tadi memang menurut saya, tadi seperti Kiai Ma'ruf terlihat membaca, baik bertanya ataupun menjawab, atau ketika harusnya mendengarkan Sandi. Itu agak jadi titik lemah lah menurut saya di mata publik, sehingga agak berbeda menurut saya dengan sesi-sesi sebelumnya, (di mana) dia bisa memainkan ritmenya sendiri, berbicara dengan angka, data, bahkan beberapa bahasa yang bisa dikatakan gimiknya bagus sekali dengan menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris, di sini tidak terlihat, malah terlihat membaca saja," jelas Yunarti.


Di sisi lain, menurut Yunarto, Sandi mampu fokus ketika berbicara mengenai kebutuhan masyarakat. Sandi dinilai mampu mendapatkan sisi emosionalnya ketika berbicara beberapa keluhan masyarakat yang ditemukannya di lapangan. Namun ada serangan telak dari Ma'ruf ke Sandi, yang membuat debat cawapres sesi keempat menjadi imbang.

"Ada yang telak tadi, bagaimana mengawal dana transfer pendidikan dari pusat. Itu telak (dari Ma'ruf ke Sandi) jawaban (Ma'ruf) teknokratis banget," tuturnya.


Beda Jurus Ma'ruf-Sandi Tuntaskan Pengangguran, Simak Videonya:

[Gambas:Video 20detik]



Ikuti perkembangan terbaru Pemilu 2019 hanya di detikPemilu. Klik di sini. (nvl/tor)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads