"Kami percaya kebijakan Gus Dur dulu sangat visioner gitu ya. Belajar dari apa yang dilakukan Gus Dur, bagi kami itu sangat visioner mendorong kegiatan pendidikan agama di semua agama dan kemudian menumbuhkan sikap toleransi. Jadi justru kami percaya Gus Dur sangat visioner terkait dengan kebijakan dan kita akan lanjutkan," kata Koordinator Juru Bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Minggu (17/3/2019).
Dahnil menganggap usul tersebut melanjutkan tradisi yang telah dilakukan mantan presiden Abdurrahman Wahid. Menurut Dahnil, wacana libur selama bulan Ramadan bertujuan agar siswa belajar tentang akhlak dan Islam yang rahmatan lil alamin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Dahnil, para siswa yang tidak beragama Islam juga akan diarahkan untuk belajar dengan rumah ibadah masing-masing. Fokus belajar mereka, disebut Dahnil, juga tentang agama dan akhlak.
"Nah, selain itu, kita akan memberikan pemahaman tentang pendidikan toleransi, kebinekaan. Selama satu bulan itu bisa jadi madrasah bagi agama apa pun. Nah, itu kita ingin jadikan Ramadan itu sebagai simbol mempererat persatuan, mempererat kebinekaan," tutur Dahnil.
Sebelumnya, pengamat pendidikan Darmaningtyas menilai wacana pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang akan meliburkan sekolah 1 bulan penuh selama puasa atau bulan Ramadan mundur ke 40 tahun. Wacana itu sudah tidak relevan untuk diterapkan saat ini.
"Bila kelak wacana tersebut direalisasikan, kita mundur ke belakang 40 tahun lalu," ujar Darmaningtyas dalam keterangan tertulisnya, Minggu (17/3).
Dikatakan Darmaningtyas, kebijakan sekolah diliburkan selama sebulan penuh di bulan Ramadan telah dicabut pada masa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Daoed Joesoef, yang menjabat dari 1 April 1978 hingga 31 Maret 1983.
Saat itu Mendikbud Daoed mengeluarkan kebijakan libur puasa untuk anak sekolah hanya 3 hari di awal bulan Ramadan, 7 hingga 14 hari akhir bulan Ramadan, dan setelah bulan Ramadan. (azr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini