Pada saat helikopter tipe BO-105M PK-EAH jatuh di kawasan Situhiang, Desa Sirnaputra, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Endang sedang beraktivitas di sawah bersama petani lainnya.
"Pas helikopter jatuh saya dengar ada suara minta tolong. Saya langsung lari tolong, walau pun ternyata itu bahaya katanya bisa meledak," ujar Endang di lokasi, Minggu (17/3/2019).
![]() |
Saat itu ia mencoba mengeluarkan para korban yang masih terjepit di antara badan helikopter. Selanjutnya ia mencari kayu untuk menandu korban ke tempat lebih aman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mah ikhlas padinya ke injak-injak juga. Yang penting korban selamat, petugas lancar evakuasinya. Insyaallah saya mah enggak rugi," katanya.
Baca juga: Fakta-fakta Helikopter Jatuh di Tasikmalaya |
Sementara itu Camat Cigalontang Sobari akan melakukan pendataan terhadap sawah warga yang terkena dampak. Meski warga ikhlas, namun pihaknya tetap akan membantu mengajukan kompensasi.
"Kita data dulu sawahnya. Walau pun pada ikhlas, tapi tetap kita ajukan untuk kompensasi. Masalah diterima atau tidaknya, itu kita serahkan pada warga," ujar Sobari.
![]() |
Seperti diketahui helikopter tipe BO-105M PK-EAH jatuh di kawasan Situhiang, Desa Sirnaputra, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, jatuh pada Sabtu 16 Maret kemarin.
Akibat kejadian tersebut pilot, co-pilot dan dua penumpang mengalami luka-luka. Saat ini keempatnya masih menjalani perawatan di rumah sakit sekitar Tasikmalaya. (tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini