Mbah Moen Ungkap Alasan Setuju Suharso Monoarfa Jadi Plt Ketum PPP

Mbah Moen Ungkap Alasan Setuju Suharso Monoarfa Jadi Plt Ketum PPP

Eva Safitri - detikNews
Sabtu, 16 Mar 2019 20:52 WIB
Ketua Majelis Pertimbangan PPP Suharso Monoarfa (tengah) ditunjuk sebagai Plt Ketum PPP pengganti Rommy/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Ketua Majelis Syariah PPP Maimoen Zubair (Mbah Moen) menyetujui penunjukkan Suharso Monoarfa sebagai Plt Ketum PPP. Mbah Moen menyebut Suharso punya kapabilitas menggantikan Romahurmuziy (Rommy) yang ditetapkan KPK sebagai tersangka suap jual beli jabatan di Kemenag.

"Tadi itu mestinya pengganti (Romahurmuziy) wakil-wakil ketum, tapi ada kesepakatan rupanya nggak ada yang sanggup. Saya setuju kalau Pak Suharso jadi Plt, (sedangkan) wakil-wakil ketum tetap jadi wakil ketum sebagaimana waktu Rommy (menjabat ketum)," ujar Mbah Moen kepada wartawan di kantor DPP PPP, Jl Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat, Sabtu (16/3/2019).

Apa alasan Mbah Moen menyetujui Suharso? "Suharso punya jabatan tinggi sebagai penasihat presiden dan (agar) Pemilu ini tetap tenang," tuturnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT





Sementara itu, Waketum PPP Reni Marlinawati menjelaskan, AD/ART PPP mengatur mengenai posisi Plt ketum yang harus diisi oleh Waketum PPP. Namun karena pertimbangan Mahkamah Partai dan fatwa dari Majelis Syariah, maka posisi Plt Ketum bisa dijabat meski bukan waketum.

Tetapi karena terdapat atas pertimbangan Mahkamah Partai dan fatwa dari Majelis Syariah, maka seluruh wakil ketua umum menyetujui atas pertimbangan para majelis tersebut dan disampaikan oleh Majelis Syariah," kata Reni dalam jumpa pers.

Majelis Syariah sambung Reni mengusulkan Suharso Monoarfa menjadi Plt Ketum. Ditegaskan Reni, fatwa Majelis Syariah PPP sudah sesuai dengan ketentuan Pasal 20 ayat 2 Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga yang harus diperhatikan dan dilaksanakan. (fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads