"Perlunya untuk melakukan debat parpol agar kemudian masyarakat bisa menilai terkait dengan visi-misi program partai tentang persoalan mendasar kebangsaan," ujar juru bicara PSI Azmi Abubakar di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (15/2/2019).
Azmi mengatakan hal ini bertujuan agar masyarakat dapat menilai caleg-caleg yang dimiliki partai. Azmi mengatakan debat ini nantinya dapat dilakukan jubir partai masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami dari PSI melihat alangkah baiknya bila dalam waktu yang tersisa ini, dibuka ruang oleh KPU perdebatan antara partai politik, baik misalnya antar-jubir atau gimanalah teknisnya. Agar masyarakat luas bisa menilai caleg-calegnya yang dipilih," kata Azmi.
Menurutnya, bila debat ini tidak dilaksanakan, masyarakat tidak dapat mengetahui lebih banyak track record calegnya. Dia juga mengatakan debat ini bukan untuk menimbulkan debat, melainkan sebagai bentuk diskusi.
"Saya pikir ini perlu disikapi cepat karena kalau tidak, masyarakat hanya melulu menanti perbedaan atau pandangan-pandangan yang disampaikan oleh presiden 01-02. Sedangkan masyarakat sepi dari record caleg-caleg," kata Azim.
"Hal ini sebetulnya untuk melontarkan diskusi lebih jauh, bukan menimbulkan kegaduhan atau apalah namanya, tapi itu pencerahan angin segar. Mudah-mudahan ini bisa difasilitasi oleh KPU, sehingga rakyat bisa lebih jelas memilih calegnya atau partai yang akan bertarung pada 17 April," sambungnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, dalam aturan, debat hanya diselenggarakan untuk pasangan capres-cawapres. Sedangkan, menurutnya, bagi caleg dan parpol, dapat dilakukan dengan bentuk kampanye tatap muka hingga rapat umum.
"Ini mengingatkan kita cuma kalau kita base on regulation perintah atau aturan, debat hanya paslon, selebihnya tidak dalam bentuk debat. Tapi ada kan tatap muka, rapat umum, iklan melalui media masa, dan lain-lain," kata Arief.
Arief mengatakan, bila usulan debat ini digelar, perlu diatur terkait waktu hingga anggaran. Arief menuturkan nanti pihaknya akan lebih dulu melakukan pembahasan terkait ide yang disampaikan.
"Ide ini kita masih punya waktu satu bulan kurang dua hari, kita pikirkan format debatnya. Kemudian mengatur waktunya, dan KPU mesti waktu jadwal, sumber daya manusia, anggaran dan macam-macam. Sebagai sebuah ide saya sampaikan terima kasih, nanti saya sampaikan dalam rapat pleno. Saya tidak bisa janjikan akan dijalankan kapan nanti kita akan bahas dulu," kata Arief.
Saksikan juga video 'Prabowo: KPU-Bawaslu Sangat Kooperatif Utamakan Bangsa':
(dwia/dkp)