"BPN masih optimis. Masih sisa waktu karena kita lihat fenomena yang terjadi, adanya kesadaran politik masyarakat kemudian respon masyarakat terhadap pasangan 02," kata juru debat BPN Viva Yoga Mauladi di Millennium Hotel, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini merupakan kebangkitan populisme Islam yang tidak mengarah ke ekstrimisme, seperti yang ada di Arab Spring. Tapi kalau di Indonesia, kebangkitan populisme Islam itu mengarah ke kehidupan beragama dan itu mengarah ke coattail effect pasangan 02," ujarnya.
Terkait dengan debat, politikus PAN ini menilai debat capres-cawapres masih berpengaruh untuk meraup suara dari swing voters. Hal itu terlihat dari respons publik dalam menyikapi isi dan materi dalam debat.
"Menurut kami, BPN, debat dan kampanye masih memberikan pengaruh terhadap peningkatan elektoral. Jadi respon dalam perdebatan pertama masih ada pengaruh signifikan, bagaimana respon publik menyikapi terhadap isi materi dan sikap pada debat-debat capres," tutur Viva.
Sebelumnya, lembaga survei Konsep Indonesia (Konsepindo Research and Consulting) merilis hasil survei elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pemilu 2019. Hasilnya, Jokowi-Ma'ruf unggul dengan raupan suara 54,8%, sedangkan Prabowo-Sandiaga 34,1%.
Survei dilaksanakan pada 17-24 Februari 2019 kepada 1.200 responden yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling. Margin of error dalam survei ini plus-minus 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (azr/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini