"Saya minta satu usulan. Daripada kita sibuk berdiskusi bertele-tele, sudah, mari kita sama-sama saja minta supaya rakyat semua ikut berdwifungsi," ujar Hendropriyono kepada wartawan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu (13/3/2019).
"Bagaimana caranya? Rakyat ikut, semua anak umur 18 tahun sampai 40 tahun wajib militer, sudah, itu kuncinya. Dwifungsinya tetap jalan. Dwifungsi bukan ABRI (TNI-Polri) saja, tapi rakyat juga berdwiungsi, juga harus bela negara," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia khawatir jika Pemerintah Indonesia tidak menerapkan wajib militer, maka pertahanan negara kalah dengan negara-negara kecil yang lebih dulu menerapkan wajib militer. Hendropriyono mencontohkan negara Israel.
"Semua harus latihan militer. (Kalau tidak) kita nanti keok, itu negara kecil-kecil jagoan itu, kayak Israel. Itu karena dwi fungsi, semua rakyatnya pada latihan tentara (latihan militer)," ungkapnya.
Disinggung potensi program wajib militer akan mengekang warga sipil, Hendropriyono tak menjawab secara gamblang. Dia Justru mempertanyakan orang-orang yang menetang, dan disebutnya sebagai kalangan liberal.
"Kapan saja negara membutuhkan (warga negara) semua tinggal di apel, berangkat, kita berangkat bertempur, dan itu kalau saya ngomong orang-orang liberal pada teriak," pungkas dia.
Saksikan juga video 'Akademisi UI soal Dwifungsi TNI: Sudah Terjadi, Memang Diperlukan':
(ush/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini