"Saya pikir kita semua harus belajar mendengarkan kritik, jangan mudah 'baper' (membawa perasaan). Saya kenal Pak Amien sejak zaman Orba, memang begitu orangnya, lugas dan kritis dalam menyampaikan pendapat. Kadang redaksinya terlalu keras tapi substansinya kuat," kata anggota Direktorat Advokasi BPN Habiburokhman, Rabu (13/3/2019).
![]() |
Dalam salah satu kritiknya, Amien Rais menyinggung soal potensi kecurangan dalam pemilu. Menurut Amien, Mas Kowi--sapaannya untuk Jokowi--sumber dari segala sumber nestapa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Soal potensi kecurangan, kami kan memang sudah sering laporkan ke sana-kemari. Lagi pula, apa yang salah kalau kita mewaspadai kecurangan. Secara teori, pemilu di mana pun yang melibatkan incumbent rawan penyalahgunaan kekuasaan," ucap Ketua DPP Partai Gerindra itu.
![]() |
Senada dengan Habiburokhman, juru debat BPN Saleh Partaonan Daulay menyebut apa yang disampaikan Amien sebaiknya dimaknai sebagai pesan moral menjelang Pemilu 2019. Amien Rais sebagai warga negara diyakini punya hak menginginkan pemilu yang bersih.
"Tentu saja, sebagai warga masyarakat, Pak Amien menginginkan pelaksanaan pemilu itu berlangsung secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Karena itulah beliau mengingatkan kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilu untuk berlaku adil, berdiri di tengah, dan tidak memihak kepada salah satu pasangan calon," kata Saleh.
Saleh menegaskan kritik Amien masih dalam tahap wajar. Amien, katanya, ingin demokrasi di Indonesia terus berkualitas.
"Yang berikutnya, tentu pesan-pesan seperti itu sebagai tokoh bangsa saya kira itu adalah pesan yang masih sangat wajar untuk didengarkan dan tentu saja kita melihat apa yang disampaikan Pak Amien ini wajar untuk diikuti dan dijaga sehingga kualitas demokrasi kita itu semakin berbobot dari waktu ke waktu," tutur Wasekjen PAN itu.
Baca juga: Serangan Bertubi Amien Rais untuk Mas Kowi |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini