KPU Gelar Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara

KPU Gelar Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara

Yulida Medistiara - detikNews
Selasa, 12 Mar 2019 10:43 WIB
KPU menggelar simulasi pemungutan suara dan penghitungan suara. (Yulida/detikcom)
Jakarta - KPU menggelar simulasi pemungutan suara dan penghitungan suara Pemilu 2019. Simulasi tersebut bertujuan merepresentasikan kejadian pemungutan suara seperti di TPS.

Simulasi tersebut diibaratkan mulai pukul 07.00 hingga pukul 13.00. Simulasi digelar di kantor KPU RI, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2019).

"Hari ini kita melakukan simulasi mudah-mudahan simulasi ini bisa merepresentasikan kejadian pemungutan suara sesungguhnya di TPS," kata Ketua KPU Arief Budiman.

Simulasi ini menggambarkan TPS 033 dengan jumlah DPT 300 orang. Arief mengatakan simulasi ini dibuat seperti nyata: terdapat kotak suara, bilik suara, papan pengumuman DPT, petugas KPPS, dan saksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simulasi itu diperagakan Arief Budiman, Sekjen KPU Arief Rahman Hakim, Komisioner KPU Pramono Ubaid, dan Evi Novida Ginting. Pertama, para komisioner masuk dan mencoblos surat suara, kemudian memasukkan surat suara tersebut ke kotak suara untuk pilpres dan pileg. Setelah mencoblos, semua komisioner mencelupkan jarinya ke tinta berwarna ungu.
KPU Gelar Simulasi Pemungutan dan Penghitungan SuaraKPU menggelar simulasi pemungutan suara dan penghitungan suara. (Yulida/detikcom)

Arief mengatakan simulasi seperti ini sudah dilakukan di beberapa tempat oleh warga. Dia juga menyebut kotak suara di dalamnya terdapat plastik untuk mencegah surat suara rusak.

"Ini yang sering kali ditanyakan oleh teman-teman kotak suara berbahan duplex. Jika ada lihat di dalamnya ada isinya dan isinya diplastikin dan sebetulnya kotak suaranya ketika datang itu juga dalam kondisi di plastik yang sebetulnya saya tadi minta mestinya kotak suara nya masih dalam kondisi terplastik juga," ujarnya.

Simulasi ini juga diwarnai drama Komisioner KPU Ilham Saputra yang tiba tiba marah-marah kepada petugas KPPS. Ilham menanyakan mengapa harus antre padahal dia terdaftar di DPT nomor 3. Ilham langsung dibawa oleh petugas ke belakang setelah drama ribut-ribut tersebut.

"Saya DPT nomor 3, masak harus ngantre?" tanya Ilham sambil menggebrak meja.

"Tetap harus mengantre, Pak, karena berdasarkan antrean," jawab petugas itu.



Saksikan juga video 'Cegah Pendukung Paslon Ricuh Saat Debat, KPU Bentuk Komite Damai':

[Gambas:Video 20detik]

(yld/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads