"Namun tadi yang hadir dalam undangan kami Bawaslu DKI beserta Gakkumdu adalah MUI DKI, sementara untuk Bapak Fadli Zon tidak hadir. Menurut stafnya, ada di luar negeri yaitu, Mesir. Kami tunggu juga pukul 16.00 WIB, undangan kami pada Bu Neno Warisman, mereka juga tidak ada informasi," ujar komisioner Bawaslu DKI Puadi di kantornya, Jalan Danau Agung 3, Sunter, Jakarta Utara, Senin (11/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun kita akan mengundang kembali yang ketiga kalinya kepada pertama yaitu Bapak Fadli Zon, yang rencananya akan dijadwalkan pada 18 Maret 2019. Kemudian juga kami mengundang Ibu Neno Warisman pada 13 Maret 2019," ucapnya.
Bawaslu telah memanggil MUI DKI Jakarta, yang diketahui sebagai penyelenggara Munajat 212. Namun pihak MUI membantah. Untuk itu, Bawaslu juga turut meminta keterangan kepada Front Pembela Islam (FPI)
"Kita mengundang penyelenggara selain MUI DKI, yaitu lembaga dakwah FPI, yang rencananya pada Rabu, 13 Maret 2019," katanya.
Sebelumnya, Ketua Bidang Infokom MUI DKI Jakarta Faiz Rafdi hadir memenuhi panggilan Bawaslu. Faiz memberikan penjelasan, Senandung Selawat dan Zikir Nasional pada Kamis (21/2) tidak mengundang tokoh politik, baik dari timses paslon nomor urut 01 dan paslon nomor urut 02.
"Tidak mengundang tokoh politik mana pun. Jika mereka datang sebagai warga negara, tentu kami tidak bisa menolak. Tapi, sekali lagi, kami tidak mengundang secara khusus," kata Faiz. (eva/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini