Fenomena tersebut ternyata biasa terjadi di pegunungan dan terjadi pada sore hari. Awan jenis Altocumulus Lenticuralis, itulah 'topi' yang menghiasi puncak gunung Lawu sekitar pukul 17.10 hingga 18.00 WIB hari Jumat (8/3) sore kemarin.
"Itu awan Lenticuralis, masuk dalam kategori awan menengah. Sering terjadi di daerah pegunungan," kata Kasi Data dan Infokom BMKG Semarang, Iis Widyaharmoko, Sabtu (9/3/2019).
Topi tersebut merupakan fenomena biasa, bukan pertanda akan terjadi bencana. Hanya saja di daerah awan tersebut akan terjadi hujan yang intensitasnya biasanya bisa dilihat dari warna awan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bentuk awan memang bermacam-macam, sedangkan awan Lenticuralis itu bisa berputar dan menyerupai UFO karena dipengaruhi oleh sirkulasi udara di daerah pegunungan.
"Itu karena adanya sirkulasi udara di daerah pegunungan tersebut," jelas Iis.
Foto gunung Lawu bertopi itu cukup viral sejak sore kemarin. Keindahan fenomena itu juga dipadu cahaya matahari yang perlahan terbenam.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini