"Iya termasuk pemotongan babi. Nanti juga kita... kan kalau pemotongan babi bukan buat kita, nanti kita akan minta bahwa pemotongan babi juga diberesin. Jadi hal seperti itu musti ada pembenahanlah," kata Taufik di gedung DPRD, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (8/3/2019).
Seperti diketahui, saat ini Pemprov DKI Jakarta sedang berupaya melepas saham bir Anker PT Delta Jakarta senilai Rp 1,2 triliun. Alasan Anies melepas saham itu adalah tidak ada manfaat pembangunan untuk Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies menilai uang senilai Rp 1,2 triliun itu lebih baik digunakan untuk pembangunan sekolah atau penambahan transportasi di Jakarta.
"Kami sudah sampaikan ke Dewan bahwa DKI memiliki dana kurang-lebih Rp 1,2 triliun yang diparkir di perusahaan bir. Nah, kami memandang dana itu lebih bermanfaat bila digunakan untuk pembangunan sekolah seperti ini. Ini kita bisa membangun lebih dari 100 sekolah seperti ini dengan dana yang ada, itu bisa dapat 240 bus, nah kita sudah ajukan kemudian ketua Dewan menyampaikan belum diproses," kata Anies di Jalan RS Fatmawati, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Jumat (8/3).
Upaya Anies ini mendapat kritik dari sejumlah pihak, terutama dari Ketua DPRD Prasetio Edi Marsudi. Edi menilai tidak ada keuntungan berarti dari penjualan saham bir tersebut.
"Dikatakan setahun dapat Rp 50 miliar, terus mau dijual Rp 1 triliun. Kita makan riba, itu buat saya. Saya sebagai orang muslim, ya mohon maaf ya, lebih jahat riba daripada orang minum bir. Coba itu dipikirkan lagilah," kata Pras di kantornya, gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (4/3).
"Nggak mau (dijual), saya nggak sependapat. Kalau mau diberangus, berangus semua, saya sependapat," ucapnya.
Saksikan juga video 'Punya Saham Sejak '70-an, Kenapa Pemprov Mau Lepas Anker Bir?':
(zap/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini