Yusdin yang telah diberikan kenaikan pangkat menjadi Sersan Satu (Sertu) anumerta oleh Panglima TNI, diterbangkan menggunakan pesawat Sriwijaya 589 dari bandara Mozes Kilangin, Timika pada pukul 12.30 Wit, Jumat (8/3/2019). Jenazah tiba di terminal Cargo Bandara Sultan Hasanuddin, Jumat sekitar 13.30 Wita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain prajurit TNI, puluhan keluarga almarhum dari Makassar, juga datang menjemput jenazah. Rombongan jenazah itu akan menempuh perjalanan sekitar 6 jam melalui jalur darat ke rumah duka.
Di mata keluarga, almarhum dikenal sebagai sosok yang baik. Serda Anumerta Yusdin juga merupakan pribadi yang ramah terhadap keluarga.
"Mau dibawa ke kampung di Desa Pongko, Walenrang Utara. Orangnya sangat baik sekali dan sangat ramah. Almarhum Belum berkeluarga," kata seorang keluarga almarhum yang datang ke terminal Cargo menyambut kedatangan jenazah.
Sertu Anumerta Yusdin ini telah mengabdi sebagai prajurit TNI Angkatan Darat selama 4 tahun. Sebelum ditugaskan ke Papua, ia diketahui bertugas di wilayah Ambon, Maluku.
"Setahu kami sudah 4 tahun masuk tentara dan sebelumnya ditugaskan di Ambon, sebelum akhirnya ke Papua," lanjutnya.
Diketahui, prajurit Kopassus ini gugur bersama dua orang rekannya yang sedang melakukan pengamanan jalur pergeseran pasukan keamanan pembangunan infrastruktur Trans Papua Wamena-Mumugu di Kabupaten Nduga.
Mereka yang hanya berjumlah 25 orang, diserang secara mendadak menggunakan senjata api dan senjata tradisional oleh KKB yang jumlahnya diperkirakan antara 50 sampai 70 orang pada Kamis (7/3) sekitar pukul 08.00 wit. Sementara, dari pihak KKB, diperkirakan ada 7-10 korban tewas saat kontak senjata itu.
Saksikan juga video '3 TNI Gugur dalam Baku Tembak dengan KKSB':
(knv/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini