Fahri mengatakan, meski berdesak-desakan dengan penumpang KRL, Jokowi dia yakini aman. Sebab, Paspampres pasti melakukan pengamanan maksimal terhadap kepala negara.
"Pasti aman. Semua perjalanan Presiden itu ada UU dan aturannya. Ada protokolernya. Kalau dilanggar, bisa kena hukum. Dalam keadaan cuti pun pengamanan maksimal. Terbuka dan tertutup," kata Fahri kepada detikcom, Rabu (6/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Meski demikian, Fahri memandang aksi Jokowi naik KRL tersebut tak lebih dari sekadar pencitraan menjelang Pilpres 2019. "Ini konteksnya kampanye, seperti Pak Sandi masuk pasar," ujarnya.
"Ya ini kan musim kampanye. Hampir 5 tahun tinggal di Bogor kan baru sekarang (naik KRL)," sambung Fahri.
Ada masyarakat yang berpandangan aksi Jokowi ini bagus untuk kampanye agar masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum. Namun, menurut Fahri, jika transportasi umum sudah baik, masyarakat secara otomatis akan pindah tanpa disuruh.
"Transportasi umum itu kalau ada dan nyaman, orang otomatis pindah. Tapi kalau desakan kayak gitu, siapa yang mau pindah kecuali untuk media," ucapnya. (hri/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini