Pertemuan dilakukan di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (6/3/2019). Pertemuan dipimpin langsung oleh Ketua KPU Arief Budiman, di dampingi komisioner KPU Ilham Saputra dan Pramono Ubaid Tanthowi. Sedangkan perwakilan FUI yang hadir ialah Sekjen FUI Muhammad Al Khaththath.
Dalam pertemuan Arief kembali menegaskan KPU tidak mendata orang gila, melainkan pemilih disabilitas dengan spesifikasi tertentu. Arief juga mengatakan pihaknya akan menyerahkan data tersebut kepada perwakilan FUI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau pada saat pemilihan dia sakitnya berat permanen dia nggak bisa memilih," sambungnya.
Terkait data WNA masuk dalam DPT, Arief mengatakan pihaknya telah menindaklanjuti data yang diberikan Dukcapil. Menurutnya, berdasarkan hasil penelusuran KPU terdapat 101 WNA yang masuk dalam DPT dan telah dilakukan pencoretan.
"WNA kami sudah tindak lanjuti, sejumlah nama WNA kemudian kita cek kemarin sempet beredar 103 setelah teliti dan telusuri jadi pas kita cek data kita ada 101 itu tersebar di 17 provinsi. Sudah kita coret," kata Arief.
Sebelumnya, FUI menggelar aksi dan melancarkan 'serangan' kepada KPU mengenai netralitas penyelenggara Pemilu. Ketua Media Center PA 212 Novel Bamukmin, yang tergabung dalam massa FUI, meminta KPU netral sebagai penyelenggara Pemilu 2019. Jika tidak, Novel meminta KPU dibubarkan. (dwia/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini