Meski begitu, Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jabar mendorong polisi serius menangani kasus asusila tersebut.
"Kami mengajak semua pihak waspada. Kami juga minta polisi serius tangani kasus teror alat kelamin. Kalau ada pelaku yang ditangkap seperti di Banyuwangi kan masyarakat agak tenang. Kami yakin polisi di Karawang sangat mampu mengungkap kasus ini," kata Wakil Ketua KPAI Jabar Wawan Wartawan saat dihubungi detik via telepon, Rabu (6/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wawan menyatakan segera melakukan pendampingan pada siswi yang jadi korban teror pamer kelamin. Ia bakal mendampingi korban melapor ke polisi.
"Karena harus delik aduan, komnas PA akan segera lakukan pendampingan terhadap para korban teror alat kelamin," kata Wawan.
Sebelumnya, Kapolres Karawang AKBP Nuredy Irwansyah Putra menyatakan, masih mencari korban pamer alat vital yang mau diperiksa. Sebab, kata Nuredy hingga saat ini, belum satupun korban pernah melaporkan kejadian cabul itu pada polisi. Dalam penanganan kasus cabul ini, pihaknya tidak menmbuat laporan model A.
"Belum ada yang bersedia membuat laporan terkait hal tersebut. Sampai saat ini belum ada laporan terkait masalah itu. Kami masih mencari korban, yang mau dilakukan pemeriksaan," kata Nuredy kemarin.
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengaku prihatin terhadap kasus tersebut. Ia menyerahkan kasus tersebut ke penegak hukum yaitu Polres Karawang. Bupati Cellica juga mengimbau masyarakat untuk empati dan tak ragu lapor polisi.
"Kasus ini tidak main-main dan harus diantisipasi oleh semua pihak, seperti pengawasan orang tua, sekolah dan dinas pendidikan dan olahraga. Kalau ada kembali kasus tersebut segera laporkan ke sekolah atau ke kantor polisi terdekat," kata dia.
Tonton juga video Geger Pria Pamer Alat Kelamin di Mojokerto, Aksinya Terekam CCTV:
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini