"Ini kan surveyor ini punya konsorsium. Sudahlah, kita kan pemain, jadi jangan saling tipu. Kita sudah tahu," kata Fahri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (6/3/2019).
Fahri menyebut ada konsorsium lembaga survei. Dia mengatakan konsorsium lembaga survei itu banyak yang merupakan pendukung Jokowi. Ia menjelaskan konsorsium lembaga survei itu bermain data survei. Fahri mengatakan di antara mereka saling berkoordinasi ketika merilis hasil survei.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Konsorsium itu punya kesepakatan tentang data, ada telepon-telepon di antara mereka. Naikin angkanya sekian, tambah sekian, nanti di surveiku aku giniin, ada itu. Sudahlah, kita tahu bahwa kita saling tipu, tapi jangan bilang kita tidak saling tipu," imbuh Fahri.
Rilis survei LSI Denny JA, Selasa (5/3), tentang elektabilitas capres-cawapres 2019 menyatakan Jokowi-Ma'ruf unggul dengan perolehan 58,7 persen. Sedangkan elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 30,9 persen.
Fahri kemudian mengungkit hasil survei sejumlah lembaga saat Pilkada DKI Jakarta 2017. Fahri menyebut saat itu hampir tidak ada yang memprediksi kemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Baca juga: Anomali Survei Pemilu 2012-2018 |
Lembaga survei, lanjut dia, menyatakan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat akan menang dan tidak mungkin dikalahkan.
"Sama dengan kasus Pilkada DKI, ini yang akan terjadi. Rakyat ini akan bohong sama surveyor-surveyor dan nanti surveyor ini pada malu. Kayak kasus DKI sudah bilang Ahok nggak mungkin dikalahkan terlalu jauh meninggalkan Anies Baswedan," tutur Fahri.
Karena itu, Fahri mengingatkan agar lembaga survei bebenah diri. Menurutnya, lembaga survei harus berani terang-terangan jika berafiliasi dengan pasangan tertentu di kontestasi pemilu.
"Tolong di masa depan pollsters ini jadi kekuatan independen, jangan jadi tim sukses. Kalau jadi tim sukses, umumkan bahwa kalian tim sukses. Semua survei ini adalah tim sukses sehingga angkanya dipesan, margin errornya dipesan, pertanyaannya dipesan. Sudahlah jelek itu jadinya," kata Fahri.
LSI Denny JA Bantah Kerja untuk Jokowi
Founder LSI Denny JA, Denny Januar Ali, menegaskan lembaga surveinya tidak bekerja untuk calon tertentu. Dia menyebut LSI merupakan lembaga yang memiliki kredibilitas tinggi.
"Mustahil kami mengorbankan kredibilitas yang dibangun lebih dari 15 tahun saya membangun ini untuk dikorbankan hanya demi pilpres saja," ujar Denny JA kepada wartawan, Rabu (6/3/2019).
"LSI itu lembaga survei paling tua, yang sampai saat ini masih aktif. Yang bisa dilihat jejaknya di Google. Semua rekor survei paling akurat, quick count paling akurat, dan juga quick count paling cepat. Semua rekor Muri itu diborong oleh LSI. Bahkan penghargaan internasional dari Times Magazine, dari Guiness Book of Record, itu penghargaan dunia, semua ada di LSI yang nggak ada di negara lain," tuturnya.
Baca Juga: Siapa Penyigi Suara Jokowi
Saksikan juga video 'Hasil Debat Pilpres dari Survei LSI Denny JA: Jokowi (5) Vs (1) Prabowo':
(tsa/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini