PDIP DKI: Kajiannya Belum Ada, Kok Saham Bir Tiba-tiba Mau Dijual?

PDIP DKI: Kajiannya Belum Ada, Kok Saham Bir Tiba-tiba Mau Dijual?

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Selasa, 05 Mar 2019 18:52 WIB
Gembong Warsono (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta heran atas tudingan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyebut penolakan anggota DPRD DKI Jakarta terhadap penjualan saham produsen Anker Bir lantaran ingin meraup untung dari penjualan bir. Menurut PDIP, hal itu seolah Anies membawa persoalan penjualan saham PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) ke ranah halal dan haram.

"Ini kan persoalannya kita dihadapkan halal dan haram kan ini. Kita jangan bicara itu dululah. Ini yang kita tuntut kan kajiannya kayak apa," ujar Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono kepada wartawan, Selasa (5/3/2019).

"Orang itu aset. Asetnya pemprov, asetnya rakyat. Ketika asetnya pemprov mau kita lepas, tentunya perlu tahu kajiannya apa. Saya nggak mau anggota Dewan saat ini digugat oleh anak-cucu kita. Tetapi kalau kajiannya memang mengharuskan kita untuk melepas, ya coba kita duduk bareng. Enak tho. Lha ini belum apa-apa kita sudah dihadapkan dengan halal dan haram. Seolah kalau kita nggak setuju kita dianggap tidak pro. Kan jadi repot kalau jalan pikirannya begitu," imbuh dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Gembong menjelaskan keinginan DPRD hanya agar Anies memaparkan hasil kajian dari wacana penjualan saham PT Delta. Sebab, menurut dia, PT Delta merupakan salah satu perusahaan daerah yang relatif 'sehat'.

"Kalau kita kan sebenarnya dari DPRD kan selalu minta hasil kajian dari penjualan PT Delta apa? Yang sampai hari ini kita belum tahu hasil kajiannya apa. Kalau kita bicara berdasarkan kajiannya pemprov harus dijual, ya, coba kita lihat kajiannya kayak apa. Kan begitu. Lha kajian sampai hari ini belum ada kok tiba-tiba mau dijual," katanya.

"Jadi ini bukan soal apa, ini soal kajian. Bagaimanapun PT Delta ini kan perusahaan daerah yang cukup lama, kan gitu. Kemudian kalau ini mau dilepas, tentunya kita harus tahu kajiannya seperti apa, untuk apa. Sementara yang kita lihat bahwa PT Delta ini salah satu BUMD yang kita lihat relatif sangat sehat. Sementara kita lihat itu. Ketika yang kita lihat sehat ini ternyata pemprov punya pemikiran lain, ya coba kita lihat kajiannya kayak apa," sambung Gembong.

Gembong pun curiga ada alasan lain yang melatarbelakangi penjualan saham PT Delta tersebut. Sebab, hingga sekarang Anies tak menyampaikan kajian penjualan saham perusahaan produsen Anker Bir itu.

"Saya jadi agak curiga, jangan-jangan ini memang ada permainan gubernur dengan pihak swasta. Kan kita nggak tahu. Ini kan bahaya juga kalau itu terjadi. Makanya kajian menjadi penting untuk kita bahas bersama-sama. Layak tidak dijual aset yang kita miliki itu," ungkap Gembong.


Sebelumnya, Anies, yang berkukuh akan menjual saham PT Delta yang dimiliki Pemprov DKI, mengaku akan melaporkan anggota Dewan DKI yang menolak penjualan saham produsen Anker Bir kepada warga DKI. Hal itu disampaikan Anies saat menanggapi pernyataan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi (Pras), yang dengan tegas menolak penjualan saham pemprov di produsen Anker Bir.

"Kalau menurut warga memang sesuai aspirasi wakilnya, kita akan jalan terus. Tapi kalau warga tidak setuju, sampaikan ke Dewan. Jadi Dewan itu kan wakilnya rakyat ya. Jadi ketika wakil rakyat tidak menyetujui, ya kami lapor ke rakyat," jelas dia.

"Ini Dewan Anda ingin punya saham bir terus, ingin punya untung dari uang bir," imbuh Anies. (mae/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads