Dibayar Rp 90/Lembar, Pelipat Kertas Suara di Samarinda Ramai-ramai Mundur

Dibayar Rp 90/Lembar, Pelipat Kertas Suara di Samarinda Ramai-ramai Mundur

Suriyatman - detikNews
Selasa, 05 Mar 2019 16:05 WIB
Foto: Pelipat kertas surat suara di Samarinda (Suriyatman-detikcom)
Samarinda - Ratusan pekerja pelipat kertas surat suara di Samarinda, Kalimantan Timur, mundur. Mereka mundur karena hanya dihargai Rp 90 untuk 1 lembar kertas, padahal saat Pilkada mereka dibayar Rp 250 per lembar.

Pantauan di Gudang Kantor KPU Samarinda, Selasa (5/3/2019), suasana tampak lengang. Jika sebelumnya ada sekitar 250 pekerja yang terdaftar untuk melakukan pelipatan, hari ini hanya ada 113 orang pekerja.

Sejumlah pegawai kantor KPUD kota Samarinda pun akhirnya ikut membantu mengeluarkan surat suara dari gudang penyimpananya menuju tempat pelipatan surat suara. Samsul, salah seorang pekerja mengaku banyak rekannya yang tidak hadir karena upahnya sangat murah, selain itu mereka dikejar target perhari untuk menyelesaikan waktu pelipatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Banyak yang tidak hadir karena merasa kecapekan, pekerjaan yang dikerjakan tidak sesuai dengan ongkos yang diterima. Sekarang Rp 90 perak dulu Rp 250," kata Samsul saat diwawancara

Disinggung alasannya tetap melanjutkan pekerjaan yang dilakukanya, Samsul mengaku tidak memiliki pekerjaan lain, sehingga ia tetap berkerja seperti saat ini.

"Kalau saya tidak ada pekerjaan lain, kalau ada pasti saya pindah, saya khawatir karena biaya murah dan pekerjanya terus berkurang proses pelipatan malah tidak sampai target," katanya.

Sementara itu Siti Aisiyah, mengaku mau melipat suara walau harga murah untuk mengisi waktu luang di rumah, namun ia mengakui bahwa banyaknya yang tidak hadir membuat banyaknya waktu terbuang untuk menunggu. Siti mengaku telah melakukan pekerjaan ini sejak pelaksanaan Pemilu 2014, kemudian dilanjutkan Pilkada dan Pilgub, ia mengaku menikmati pekerjaan ini karena memang untuk mengisi waktu luang.



"Saya sudah sering ikut, jadi setiap pelipatan selalu dipanggil selain untuk mengisi waktu luang, juga mendapatkan tambahan rejeki," kata Siti Aisiyah.

Ketua KPU Kota Samarinda, Ramaon Dearnof Saragi, megakui ongkos pelipatan memang menjadi masalah, namun KPU memastikan proses pelipatan suara akan selesai sesuai jadwal. Dia memastikan 3 hari ke depan proses pelipatan suara untuk DPR RI akan selesai dan dilanjutkan dengan pelipatan surat suara untuk DPD RI.

Dibayar Rp 90/Lembar, Pelipat Kertas Suara di Samarinda Ramai-ramai MundurFoto: Pelipat kertas surat suara di Samarinda (Suriyatman-detikcom)


Menurutnya, ada 2.999.422 lembar surat suara yang akan dilipat hingga 3 pekan ke depan. Mengenai banyak pekerja yang mundur, dia menjamin proses pelipatan tak akan molor.

"Kalau memang ada pekerja pelipat surat suara yang keluar kita akan ganti, masih banyak relawan relawan yang siap berkerja untuk mensukseskan pelaksanaan pemilu 2019, jadi ini bukan hanya soal duit," Kata Ramaon. (rvk/ear)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads