"Sekarang sudah dicapai 350 per hari komponen itu. Sehingga diharapkan waktunya, walaupun mundur jadinya, tapi dapat dicapai tahun ini untuk menyelesaikan rumah-rumah hunian tetap di NTB," kata JK di Kantor Lembaga Administrasi Negara (LAN), Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2019).
JK mengatakan kebutuhan hunian tetap bagi korban gempa di NTB mencapai 30 ribu rumah. Dia meminta kepala daerah setempat segera menyelesaikan masalah hunian tersebut karena mendesak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau keadaan darurat itu anda diperbolehkan mengambil keputusan di tempat, nanti dipertanggungjawabkan kemudian. Kalau mau mengikuti sesuai aturan maka tidak akan jadi jadi. mau tender lagi.
Menurut data BNPB, ada 75.138 unit rumah rusak berat akibat gempa NTB. Adapun data bupati setempat menunjukkan ada 74.092 rumah yang mengalami rusak berat. Pemerintah pun menargetkan membangun 300 rumah per harinya, di mana dalam waktu 6-8 bulan pembangunan rumah rusak berat dapat selesai.
Dari total rumah rusak menurut data BNPB dan bupati, sebanyak 4.203 keluarga ingin dibangunkan rumah dengan jenis Risha, 4.665 ingin dibuatkan rumah instan kayu (RIKA), 4.362 berupa rumah instan konvensional (Riko) dan 40 di antaranya rumah cetak Indonesia (RCI).
Berbeda dengan pembangunan rumah warga yang tergolong lambat, pembangunan fasilitas umum pascagempa NTB cukup masif dilakukan. Sudah ada 445 fasilitas publik yang sudah dibangun pascagempa NTB.
Basuki memerinci, rencananya ada 539 fasilitas publik yang dibangun menggunakan APBN, dan 664 fasilitas publik akan dibangun organisasi swasta.
Saksikan juga video 'Jeritan Hati Para Bupati Lombok soal Penanganan Gempa':
(fdu/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini