"KepadaDPW terkait diminta menelusuri dan memantau. Selebihnya, kami serahkan kepada aparat saja," kata Sekretaris BidangPolhukamDPPPKSSuhudAlynudin kepada wartawan, Selasa (5/3/2019).
Suhud mengatakan DPP PKS tidak mengenal sosok perempuan tersebut. Selain itu, dia menegaskan PKS menjunjung tinggi prinsip 'menang berkah bermartabat'.
"PKS ingin meraih kemenangan di Pemilu 2019 dengan penuh keberkahan dan cara-cara yang bermartabat," ujarnya.
"Kami mengharamkan cara kampanye yang bertentangan dengan aturan dan etika, seperti penyebaran hoax dan black campaign," imbuh Suhud.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika ada yang melakukan kampanye di luar prinsip itu, kami pastikan bukan dari kami. Sangat mudah bagi siapa pun untuk menggunakan atribut PKS," tegas Suhud.
Diberitakan, aksi emak-emak berbaju dengan logo PKS yang mengkampanyekan pelajaran agama akan dihapus jika Jokowi menang di Makassar, Sulsel, jadi sorotan. Ketua DPW PKS Sulsel Surya Darma menegaskan tidak mengenal ibu yang menyampaikan black campaign keJokowi itu.
"Maaf, saya no comment. Ibu di video saya tidak kenal. Bagusnya dilacak sama asal di mana Dinda dapat pertama kali video ini," kata Surya saat dihubungi.
TKN Jokowi-Ma'ruf Amin pun telah bersuara. Mereka mengecam aksi emak-emak itu.
"Ini adalah rentetan kampanye fitnah dan hoax yang dilakukan untuk menyerang kami di akar rumput. Sekali lagi, kami mengecam keras kampanye seperti ini. Kami akan melaporkan video dan pelaku yang melakukan kampanye hitam ini serta meminta pihak kepolisian mengusut tuntas aktor di belakang kampanye hitam itu," kata jubir TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily.
Saksikan juga video 'Emak-emak Kampanye Sebut Jokowi akan Hapus Pelajaran Agama':
(tsa/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini