BNN Asesmen Andi Arief untuk Cek Tingkat Ketergantungan Narkoba

BNN Asesmen Andi Arief untuk Cek Tingkat Ketergantungan Narkoba

Farih Maulana Sidik - detikNews
Selasa, 05 Mar 2019 11:16 WIB
Foto: Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari. (Farih-detikcom)
Jakarta - Wasekjen Demokrat Andi Arief menjalani asesmen di Badan Narkotika Nasional (BNN) terkait kasus sabu. Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari mengatakan asesmen dilakukan guna mengetahui tingkat ketergantungan Andi terhadap narkoba.

"Nah ini nanti tinggal kita lihat seperti apa tingkat keparahan pengguna itu melalui asesmen medis, nanti akan ditelusuri riwayat pekerjaannya, lingkungan sosialnya. Kemudian juga riwayat penggunaan obat-obat terlarang sehingga nanti bisa ditentukan berapa lama yang bersangkutan sudah menggunakan dan sekaligus juga bisa diketahui tingkat keparahannya. Nah ini yang akan kita lakukan terutama dari aspek penyalahgunaan narkoba," kata Arman di gedung BNN, Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (5/3/2019).
Andi Arief dinyatakan positif sabu melalui tes urine. Arman mengatakan penyidik kepolisian mempunyai waktu 6 hari untuk menentukan kasus Andi Arief ini. Asesmen dilakukan untuk pendalaman dengan mengumpulkan barang bukti dan saksi-saksi.

"Nah kalau nanti dalam waktu enam hari ini bisa dipenuhi bukti dan saksi maka itu bisa ditingkatkan ke penyidikan tetapi kalau tidak mungkin ada langkah-langkah lain apakah yang bersangkutan cukup direhabilitasi rawat inap atau rawat jalan itu nanti tergantung pada pemeriksaan awal," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arman memaparkan narkoba tidak melihat siapa korbannya. Mulai anak-anak, pelajar, pemuda, pejabat-pejabat, artis, tokoh politik semua berpotensi dalam penyalahgunaan narkoba.
Karena itu, upaya yang harus dilakukan adalah pencegahan dan menanggulangi peredaran gelap narkoba di Indonesia. Supaya tidak terjadi kasus penyalahgunaan narkoba.

"Ada tokoh politik, ada artis papan atas, ada pejabat pejabat publik. Nah kalau itu terus-terusan maka bisa saja negara kita akan kehilangan generasi muda yang kita harapkan. Itu yang harus kita waspadai," ujarnya.

Arman menuturkan peredaran narkoba di setiap wilayah terutama di Jakarta semakin hari semakin bertambah, utamanya jenis sabu. Sabu itu sebenarnya untuk pengobatan bagi orang-orang yang psikoaktif disorder.

"Nah barangkali bagi orang-orang yang menginginkan atau menggunakan itu adalah untuk meningkatkan gairahnya untuk bekerja. Dan biasanya pengguna sabu atau metamfetamin ini mendapat tenaga ekstra yang luar biasa dan lebih banyak berkomunikasi walaupun itu sifatnya hanya sementara," tuturnya.


Saksikan juga video 'Polisi: Andi Arief Pengguna, Kemungkinan Direhabilitasi':

[Gambas:Video 20detik]

(idh/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads