Poyuono Salahkan Jokowi, TKN: Jangan Politisasi Penangkapan Andi Arief

Poyuono Salahkan Jokowi, TKN: Jangan Politisasi Penangkapan Andi Arief

Elza Astari Retaduari - detikNews
Selasa, 05 Mar 2019 11:17 WIB
Abdul Kadir Karding bersama Jokowi. (Dok Pribadi)
Jakarta - Waketum Gerindra Arief Poyuono menyalahkan pemerintahan Presiden Joko Widodo atas tertangkapnya Wasekjen Partai Demokrat (PD) Andi Arief dalam kasus narkoba. Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin meminta kasus Andi Ariet tidak dipolitisasi.

"Pemerintah tegas perangi narkoba, jangan politisasi penangkapan Andi Arief. Saya yakin polisi bekerja profesional berdasarkan bukti yang ada. Narkoba adalah musuh kita bersama dan polisi punya tugas untuk menyelamatkan bangsa ini dari kasus narkoba," ungkap Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding, kepada wartawan, Selasa (5/3/2019).

Karding menegaskan pemerintahan Jokowi sudah menunjukkan ketegasan dalam upaya memerangi narkoba. Ia menyoroti kebijakan-kebijakan Jokowi terhadap bandar-bandar narkoba, termasuk soal eksekusi mati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terlihat dari sikap tegas presiden yang menginstruksikan tembak ditempat bandar narkoba yang melawan hukum. Di bawah pemerintahan Jokowi jugalah belasan narapidana narkoba kelas kakap dieksekusi mati," kata Karding.


Politikus PKB ini mengungkapkan keprihatinan terhadap kasus narkoba yang menjerat Andi Arief. Menurutnya, bahaya narkoba sudah mengancam berbagai kalangan, dari artis, anak-anak, hingga politikus.

"Saya berharap kasus narkoba Andi Arief tidak dipolitisasi sebagai bentuk serangan terhadap oposisi. Saya paham ditangkapnya Andi Arief dalam kasus narkoba menjadi pukulan serius bagi Partai Demokrat maupun kubu Prabowo-Sandi. Tentu saja sedikit-banyak akan mempengaruhi citra maupun elektabilitas Partai Demokrat dan Prabowo-Sandi," sebut anggota Komisi III DPR yang membidangi urusan hukum ini.

"Kita tahu selama ini Andi Arief berperan sebagai influencer bagi Demokrat dan kelompok oposisi yang memojokkan kinerja pemerintah. Tapi ini bukan berarti pemerintah mesti disalahkan. Semoga mereka bisa menerima ini sebagai kenyataan dan bahan introspeksi diri," tambah Karding.

Karding juga berhadap Andi Arief bisa diberi kekuatan dalam menjalani proses hukum yang harus dihadapinya.

"Betapa pun sebagai kolega politikus, saya turut prihatin dengan apa yang menimpanya. Semoga ia diberi ketabahan," sebutnya.


Seperti diketahui, Waketum Gerindra Arief Poyuono menyalahkan pemerintah Jokowi dalam penangkapan Andi Arief karena tidak berhasil menekan peredaran narkoba. Arief pun disebut mengigau oleh TKN Jokowi-Ma'ruf.

Tak terima, Arief memberi penjelasan mengapa Jokowi perlu disalahkan terkait penangkapan Andi Arief. Ia membeberkan soal rendahnya pengungkapan penyelundupan narkoba oleh aparat penegak hukum di Indonesia. Menurut dia, Indonesia menjadi sasaran penyelundupan jaringan narkoba internasional.

"Kenapa Joko Widodo wajib kami salahkan dalam menyikapi penggunaan narkoba yang paling makin meningkat jumlahnya di Indonesia di era pemerintahan Joko Widodo. Penyelundupan narkoba yang berhasil masuk ke Indonesia di era Joko Widodo diperkirakan jumlahnya jauh lebih besar dibanding keberhasilan aparat membongkar kasus-kasus seperti ini, ini kata -kata seorang mantan pejabat Badan Narkotika Nasional (BNN) Benny Mamoto," ungkap Poyuono.

"Dari survei BNN, keberhasilan aparat penegak hukum mengungkap penyelundupan narkoba 'baru sekitar 10%'. Artinya, 90% yang beredar dan dikonsumsi jutaan masyarakat Indonesia yang jadi korban narkoba, nah ini bentuk kegagalan Joko Widodo dalam pemberantasan peredaran narkoba di Indonesia," sambungnya.


Saksikan juga video 'Ini Respons Demokrat soal Andi Arief yang Terjerat Kasus Narkoba':

[Gambas:Video 20detik]

(elz/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads