"Justru menurut saya apa yang disampaikan Pak Presiden, Pak Jokowi dengan program Kartu Kerjanya ini menarik dan memberikan terobosan bagi tetap bergulirnya perekonomian kita, tetap bergulirnya rangsangan bagi para pencari kerja. Itu mengurangi angka kemiskinan menurut saya," ujar Bamsoet di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (4/3/2019).
"Jadi terobosan itu sudah dilakukan, banyak dilakukan, Kartu Indonesia Pintar, (Kartu) Sembako Murah, kemudian terobosan Kartu Kesehatan, dan sekarang Kartu Tenaga Kerja. Menurut saya ini justru harus kita memberikan apresiasi," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, program Kartu Pra-Kerja sempat dikritik oleh Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan disebut 'omong kosong' karena tidak sesuai dengan kondisi perekonomian negara. Bamsoet justru berpandangan berbeda dari politikus Gerindra itu.
"Justru tugas negara adalah mencari duitnya untuk memenuhi kewajiban itu. Jadi bukan soal ada duitnya atau tidak, tapi justru kewajiban negara mencari sumber-sumber pendapatan negara untul memenuhi kewajiban negara kepada rakyatnya. Itu dijamin dalam konstitusi," katanya.
Bamsoet juga 'membela' Jokowi yang dikritik mengapa program tersebut tak disampaikan sejak kampanye periode pertamanya. Menurut Bamsoet, langkah tersebut dilakukan Jokowi untuk memperjuangkan pengurangan angka kemiskinan dan pengangguran.
"Kalau ini pertanyaannya kenapa nggak dari presiden pertama begitu dilakukan. Jadi intinya setiap proses perjalanan satu pemerintahan pasti ada hal-hal yang dia bisa lakukan dan belum sempat dilakukan dan akan dilakukan. Nah ini yang akan dilakukan oleh Pak Jokowi, bahwa periode pertama dia memperjuangkan Kartu Indonesia Pintar, Kesehatan, dan seterusnya juga masih berjalan," jelas Bamsoet.
"Sekarang dia maju lagi satu step untuk memperjuangkan mengurangi angka kemiskinan dan angka pengangguran. Itulah terobosan yang dilakukan oleh presiden. Harusnya kita memberikan apresiasi, bukan malah nyinyir," sambungnya.
Sebelumnya, Jokowi memamerkan Kartu Pra-Kerja di depan warga dalam acara makan bakso bersama di Cikarang. Jokowi menuturkan pemegang Kartu Pra-Kerja juga bisa digaji meski belum mendapat pekerjaan.
Program tersebut langsung mendapat cibiran dari oposisi. Fahri Hamzah menilai program Kartu Pra-Kerja omong kosong. Sementara BPN Prabowo-Sandiaga menilai program tersebut bisa membuat ketergantungan karena pemegang kartu tetap digaji meskipun belum dapat kerja. (azr/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini