"Dalam kejadian kontak tembak tersebut telah tertembak satu orang DPO atas nama Basir alias Romzi," kata Asisten bidang Operasi Kapolri, Irjen Rudy Sufahriadi di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (4/3/2019).
Basir, dijelaskan Rudy, merupakan daftar pencarian porang (DPO) yang diburu sejak dirinya menjadi Kapolda Sulteng. Basir merupakan rekrutan yang berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudy menuturkan dari tangan Basir, Satgas Tinombala berhasil mengamankan satu pucuk senjata laras panjang M-16.
Diberitakan sebelumnya, baku tembak itu terjadi pada Minggu (3/3) sore. Baku tembak itu terjadi setelah Satgas Tinombala menerima laporan masyarakat ada 5 orang DPO MIT yang beristirahat di sebuah pondok di pegunungan.
Baku tembak itu merupakan tindak lanjut dari ultimatum Satgas Tinombala yang dipimpin oleh Kapolda Sulteng Brigjen Lukman Wahyu Hariyanto. Menurut Rudy, tim Satgas Tinombala telah meminta para anggota MIT untuk menyerahkan diri, namun tidak diindahkan.
"Sejak Desember hingga Januari, telah kami kedepankan tindakan persuasif dengan meminta para DPO menyerahkan diri. Setelah ultimatum tidak diindahkan, Satgas Tinombala melakukan pengejaran dengan fokus pada 4 titik. Pengejaran dilakukan secara sistematis dan masif. Kini satgas juga melanjutkan kegiatan pengejaran terhadap DPO lainnya," ucapnya. (aud/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini