TKN: Bilang Indonesia 'Bleeding', Prabowo Dapat Saran Konsultan Asing

TKN: Bilang Indonesia 'Bleeding', Prabowo Dapat Saran Konsultan Asing

Indra Komara - detikNews
Minggu, 03 Mar 2019 19:13 WIB
Aria Bima. (Foto: Zunita Putri/detikcom)
Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin menilai pernyataan Prabowo Subianto soal Indonesia sedang berdarah-darah hanya pengulangan. Prabowo dinilai masih menggunakan strategi 'our brand is crisis' yang disarankan konsultan asing.

"Apa yang disampaikan oleh Prabowo tetap klise, mengulang ulang apa yang disarankan oleh konsultan asingnya: our brand is crisis. Strategi ini diharapkan menciptakan ketakutan dan kecemasan, serta menjadikan dirinya sebagai penyelamat lain konsep Jokowi yang selalu optimis," kata Direktur Program TKN Jokowi-Ma'ruf, Aria Bima, saat dihubungi, Minggu (3/3/2019).

Aria mengatakan strategi Prabowo itu terus diulang sejak kontestasi Pilpres 2014. Padahal menurutnya, soal utang negara adalah 'warisan' zaman Orde Baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini diulang ulang terus sejak Pilpres 2014 tanpa data yang akurat. Padahal, jelas sekali Prabowo adalah bagian dari masalah utang orba dalam rezim orba," ujarnya.



Politisi PDI Perjuangan (PDIP) itu kemudian mengurai pencapaian Jokowi selama 4 tahun. Dia mengatakan selama masa kepemimpinan Jokowi-Jusuf Kalla, pemerintah sudah menyelesaikan sejumlah masalah RI mulai dari pencegahan dan pemberantasan korupsi, hingga reforma agraria.

"Langkah tegas seperti ini jelas merugikan para tuan tanah seperti Pak Prabowo yang selama ini menikmati keistimewaan sejak Orde Baru. Berjuta hektare izin konsensi hutan dan tambang dikeluarkan sebelum Pak Jokowi saat ini dievaluasi. Jika ada di antara jutaan hektare konsensi hutan dan HGU yang tidak produktif dan diterlantarkan maka akan ditarik oleh negara untuk di redistribusi kembali ke rakyat yang lebih membutuhkan. Ini menunjukkan keberpihakan nyata dari Pak Jokowi," paparnya.

Aria juga memaparkan pencapaian Jokowi dalam pembangunan di sektor infrastruktur. Dia mengakui jika pemerintahan Jokowi membutuhkan utang luar negeri dalam memajukan infrastruktur di sejumlah wilayah Indonesia.

Namun, kata dia, utang negara untuk infrastruktur masih di batas aman atas persetujuan DPR RI. Sehingga 'pendarahan' APBN bisa cepat pulih.

"Untuk menunjang program itu dibutuhkan utang luar negeri yang rationya masih aman lewat persetujuan DPR, Dengan demikian, pendarahan APBN bisa disembuhkan secara step demi step. Tidak mungkin seketika dan sekaligus. Kerja nyata Jokowi jelas upaya menyelesaikan problem tersebut. Dengan kerja nyata. Bukan sekedar berkoar mengumbar kecewa," tuturnya.



Sebelumnya, Prabowo Subianto kembali berbicara soal kebocoran anggaran di Indonesia. Dia mengibaratkan Indonesia seperti tubuh yang sedang berdarah. Prabowo membandingkan kondisi Indonesia yang 'berdarah-darah' dengan tubuh manusia ketika berdarah. Dia menyebut Indonesia sudah bertahun-tahun dalam kondisi ini.

"Indonesia saking kayanya, kita sudah bleeding bertahun-tahun. Tapi elite kita banyak tidak mau lihat," kata Prabowo.

Prabowo Sudah Bantah Pakai Konsultan Asing

Soal konsultan asing, hal itu sudah berkali-kali dibantah oleh Prabowo maupun timsesnya. Prabowo menegaskan punya banyak kenalan, tapi tak ada yang konsultan politik. Dia meyakini konsultan asing tak bisa berbuat banyak di Indonesia.

Pernyataan Prabowo disampaikan dalam video yang diunggah oleh Koordinator Jubir BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, di akun Twitter-nya, Senin (4/2/2019). Dahnil meminta tanggapan Prabowo soal adanya tuduhan bahwa pihaknya memakai konsultan Rusia.



"Bayarnya mahal dan mereka nggak ngerti apa-apa politik Indonesia. Nggak ada itu. Kalau untuk bidang-bidang lain, mungkin, untuk ekonomi, bisnis, dan sebagainya. Tapi kalau politik, nggak ada sama sekali," ujar Prabowo.

"Berarti politik kita ala-ala Bojongkoneng saja ya, Pak, ya," ujar Dahnil.

"Iya bener, Bojongkoneng, kita belajar dari rakyat kitalah, ya," kata Prabowo sambil tertawa menanggapi Dahnil. (idn/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads