Banjir Bandang di Pangalengan Diduga Akibat Alih Fungsi Lahan

Kabupaten Bandung - Banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat diduga terjadi akibat alih fungsi lahan yang terjadi di wilayah hulu.

ADM Perhutani KPH Bandung Selatan Tedy Sumarto menduga telah terjadi alih fungsi lahan yang terjadi di lahan milik PTPN VIII yang dulu ditanami pohon kini menjadi sayuran.

"Tanah PTPN luas lahannya kurang lebih 600 hektare. Lahan kami Petak 21 luasnya 230 hektare ada di atas lahan perkebunan (PTPN). Kalau kita tanami kayu putih dan tanaman rimba campur," kata Tedy saat tinjau lokasi banjir bandang, Sabtu (2/3/2019).

Baca juga: Tolong, Korban Banjir Bandang Pangalengan Butuh Bantuan!

Tedy memastikan kondisi pepohonan di lahan Perhutani masih bagus. Bahkan ia menjamin tidak ada alih fungsi yang dilakukan di tempatnya.

"Alhamdulillah clear (tidak ada). 2019 ada reboisasi ada penanaman rapatan tegakan. Yang gundul ini PTPN, bisa dicek," katanya.

Menurut Tedy selain hal tersebut, banjir bandang juga disebabkan oleh terjadinya sumbatan di gorong-gorong sehingga menyebabkan air meluap dan menggenangi ratusan rumah.

Baca juga: 6 Rumah Rusak Diterjang Banjir Bandang di Pangalengan

Ia berharap kejadian kali ini bisa menambah kesadaran masyarakat dalam menjaga alam. Sebab pihaknya sudah berulang kali mengingatkan namun warga tetap membandel.

"Perlu ada kesadaran dari masyarakat. Ketika TNI, Polisi, Perhutani berusaha menyadarkan masyarakat, masyarakat kadang-kadang bandel, mungkin menyangkut kehidupan mereka juga," ujar Tedy. (tro/tro)