Pengamat Filsafat Ungkap Sebab Rocky Gerung Terkenal di Media Sosial

Pengamat Filsafat Ungkap Sebab Rocky Gerung Terkenal di Media Sosial

Muhammad Fida Ul Haq - detikNews
Jumat, 01 Mar 2019 18:52 WIB
Foto: Pepih Nugraha (Moderator), Faizal Assegaf (bertopi), Reza AA Watimena, dan Wisnu Nugroho.
Jakarta - Nama Rocky Gerung akhir-akhir ini viral di media sosial dengan komentar-komentarnya. Pengamat filsafat politik dari Fakultas Filsafat UNIKA Widya Mandala Surabaya Reza AA Wattimena mengatakan terkenalnya Rocky Gerung salah satunya disebabkan mutu pendidikan masyarakat yang rendah.

"Di media sosial banyak omongan-omongan yang sangat tajam, tidak jernih, berat sebelah. Tapi pertanyaan saya, orang ngomong apa yang dia mau ngomong. Yang menarik buat saya, kenapa ini didengerin? Kenapa banyak orang di Indonesia mendengarkan omongan yang berat sebelah seperti itu?" kata Reza dalam seminar 'Membongkar Sodomi Akal Sehat Rocky Gerung' di D'Consulate Cafe, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2019).

Reza mengatakan ada tiga hal yang menyebabkan fenomena itu terjadi. Yang pertama, terkait mutu pendidikan yang rendah, kemudian sistem hukum yang kurang adil dan ketahanan nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini terjadi karena ada kegagalan multisistemik di Indonesia. Artinya, kegagalan sistem berpuluh-puluh tahun sehingga menciptakan rakyat semacam ini. Sangat mudah terpesona oleh hal-hal yang tidak esensial atau substansial," jelas Reza.

Reza berharap masyarakat tidak terjebak dalam diskusi yang tidak ada substansinya. Dia berharap diskusi di publik dapat lebih konstruktif.

"Harapan saya, mutu diskusi di Indonesia lebih meningkat. Kita bisa ngomong hal-hal yang konstruktif," paparnya.


Sementara itu, Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho mengatakan fenomena Rocky Gerung adalah kebenaran yang diperdagangkan dan dipertentangkan. Dia berharap media bisa bijak melihat fenomena tersebut.

"Kita sedang menghadapi yang namanya kebenaran yang sedang diperdagangkan dan dipertentangkan," ucap Wisnu.

Wisnu menuturkan media tidak bisa ikut memberitakan Rocky Gerung tanpa verifikasi. Menurutnya, media harus memberitakan kebenaran sesuai dengan kaidah jurnalistik.

"Media nggak bisa ikut-ikutan dalam konteks itu. Kita harus menjernihkan apa yang sedang diperdagangkan dan dipertentangkan. Salah satu tugas media adalah memberikan dan menyampaikan kebenaran. Tapi kebenaran itu, kebenaran jurnalisme," jelas Wisnu. (fdu/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads