"Kasihanlah kalau asal ngomong. Jangan sampai itu hanya gosip yang akan menyusahkan Pak Prabowo sendiri. Boleh ngomong, tapi harus dengan data yang valid. Karena dia capres. Omongannya adalah janjinya," ujar Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Johnny G Plate, kepada wartawan, Kamis (28/2/2019).
Menurut Plate, akan sangat berbahaya bagi Prabowo jika apa yang disampaikannya tanpa didukung data yang valid dan up-to-date. Apalagi jika capres nomor urut 02 itu hanya mengandalkan data yang dipublikasi sebelum Indonesia menerapkan tax amnesty.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berapa yang belum, di mana saja. Kalau betul validasinya, bawa saja datanya uang WNI di luar negeri. Undang-Undang Tax Amnesty sudah mengatur penaltinya, sudah diatur dengan baik, tapi kalau tidak, maka Pak Prabowo perlu hati-hati dengan statement-nya karena ini tidak sedikit, Rp 11.000 triliun," imbuh Plate.
Sebelumnya diberitakan, Prabowo menyebut uang WNI yang tersimpan di luar negeri berjumlah sangat besar. Menteri di kabinet kerja era Presiden Joko Widodo, disebut Prabowo, juga mengakui kekayaan warga Indonesia justru banyak berada di luar negeri.
"Ini diakui oleh menteri-menteri dalam kabinet pemerintah ini. Pemerintah yang sekarang berkuasa mengakui bahwa lebih banyak uang, uang milik warga negara Indonesia lebih banyak berada di luar daripada di Indonesia," tuturnya.
"Uang warga negara Indonesia di luar negeri jumlahnya lebih dari Rp 11 ribu triliun. Jumlah uang di bank-bank di seluruh bank di dalam negeri Rp 5.400 triliun. Berarti dua kali kekayaan Indonesia berada di luar Indonesia, tidak berada di negeri Indonesia," lanjutnya. (mae/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini