"Alhamdulillah kita mendapat pemimpin yang benar-benar merakyat, pemimpin yang memang lahir dari segala tantangan hidup. Tinggal di pinggir kali, pernah digusur, kerja juga di Aceh 3 tahun, dari bawah sampai akhirnya coba dan berusaha," kata Erick dalam acara Rabu Satu bertema 'Yuk Bangun Gerakan Optimis Indonesia Maju' di Onthree, Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (27/2/2019).
Erick menyebut Jokowi sebagai contoh nyata bagaimana negara memberikan kesempatan kepada warga dari latar belakang ekonomi mana pun untuk menjadi pemimpin. Dia juga menyebut program-program yang Jokowi wujudkan di masa pemerintahannya didasari pengalaman hidup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Pengalaman hidup Jokowi) mulai dari Solo, Jakarta, ke Indonesia. Kenapa ada Kartu Indonesia Pintar? Karena beliau takut banyak orang miskin tidak bisa sekolahin anak. Kartu Indonesia Sehat, karena ada ketakutan kalau saudara kita yang kurang mampu sakit nggak bisa berobat," lanjut Erick.
Erick kemudian menuturkan, selama menjadi pemimpin, Jokowi tak hanya bicara konsep. Contohnya, Jokowi membentuk Kementerian Koordinator Kemaritiman serta Kementerian Kelautan dan Perikanan saat melihat belum adanya strategi mengembangkan potensi wilayah perairan Indonesia yang luas.
"Kita nggak bisa bicara hanya konsep. Jokowi ini bukan hanya konsep, tapi nyata. Selalu kami ingatkan pilih pemimpin, apalagi presiden, harus punya track record yang jelas. Jelas impact-nya, hasilnya. Kita negara laut, tapi tidak ada strategi besar mengenai laut, itulah mengapa sekarang ada Menko Maritim, Menteri Kelautan," tutur dia. (aud/idn)