"Masih proses evakuasi. Akses untuk masuk ke dalam sangat sulit karena adanya reruntuhan batu," ujar Kasi Tanggap Darurat BPBD Bolaang Mongondow (Bolmong) Abdul Muin Paputungan saat dihubungi sekitar pukul 16.30 WIB, Rabu (27/2/2019).
Abdul Muin, yang berada di lokasi tambang emas longsor, menyebut ada dua orang yang sedang dievakuasi dari terowongan tambang. Namun belum dipastikan kondisi korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Total 18 orang (dievakuasi), 15 orang selamat. Ada dua orang di jalur evakuasi tapi belum diketahui kondisinya," sambungnya.
Proses evakuasi, disebut Abdul Muin, sulit dilakukan karena kondisi medan yang curam dengan bebatuan.
"Kita masuk ke dalam, mengeluarkan batu perlahan-lahan, jangan sampai membuat risiko lebih besar," kata Abdul.
Proses evakuasi dilakukan tim gabungan, termasuk personel polisi dan TNI.
"Kita prihatin dengan kondisi yang terjadi di seputaran lokasi tambang, kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan evakuasi terhadap para korban, apalagi mengingat di dalamnya masih banyak korban," ujar Kabid Humas Polda Sulut Kombes Ibrahim Tompo secara terpisah.
Longsor di tambang emas ilegal terjadi sekitar pukul 22.55 Wita, Selasa (26/2). Tambang emas ilegal ini longsor setelah tiang penyangga lubang terowongan patah.
"Menurut seorang saksi bernama Anas Sutyo Nugroho (24), yang sempat selamat dari kejadian tersebut, saat ia dan temannya bernama Mardianto Singosari sedang melakukan penggalian lubang di kedalaman 20 meter, tiba-tiba tiang penyangga lubang tersebut patah," kata Kombes Tompo. (fdn/tor)