"Dr Rizal Ramli mungkin tidak mendapat informasi memadai soal politik ekonomi kerakyatan Jokowi. Sekarang ada cabang keilmuan dalam bidang ekonomi, namanya property-right economics, yang tokoh-tokohnya seperti Oliver Hart dan Bengt Holmstrom memenangkan hadiah Nobel Ekonomi," kata influencer TKN, Hendrawan Supratikno saat dihubungi, Senin (25/2/2019).
"Jadi, pembagian sertifikat merupakan tahap awal bagi rakyat kecil untuk memperoleh akses kepada sumber-sumber daya ekonomi dan berpartisipasi dalam produktivitas ekonomi nasional," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai ekonom yang punya jam terbang tinggi, kita berharap RR tetap mendahulukan objektivitas, dan bukan pengarusutamaan kepentingan jabatan atau kekuasaan," ungkapnya.
Menurut Hendrawan, program politik pertanahan Jokowi merupakan keberpihakan pada ekonomi kerakyatan. Program itu bahkan disebut Hendrawan sebagai rekomendasi dari ekonom dunia.
"Itu salah satu ekspresi keberpihakan dalam ekonomi kerakyatan. Akselerasi sertifikasi kepemilikan dan redistribusi aset itu penting. Bahkan menjadi salah satu rekomendasi utama ekonom terkemuka dunia ketiga dari Peru dan diakui oleh PBB, Prof Hernando de Soto," ungkap Hendrawan.
Rizal Ramli sebelumnya mengkritik pidato capres Jokowi soal konsesi tanah untuk dikembalikan ke negara. Rizal menyebut pemilik lahan terbesar justru berada di sekeliling Jokowi.
"Saya mohon maaf dari pidato itu menunjukkan bahwa (pemikiran) Presiden Jokowi kerdil karena pemilik tanah yang paling besar ada di sekitarnya," ujar Rizal Ramli dalam jumpa pers di Jalan Tebet Barat Dalam IV No 7, Jakarta Selatan, Senin (25/2).
Rizal menyarankan Jokowi untuk mengambil semua lahan dengan konsesi yang besar itu secara adil. Karena menurutnya, kebanyakan pemilik lahan tersebut merupakan pendukung Jokowi.
"Ambil aja semua tanah yang dimiliki, kebanyakan itu pemiliknya pendukung Jokowi, dibagi sama rakyat, itu baru hebat. Di Amerika (Selatan) banyak yang kaya gitu, tanah orang kaya diambil semua dibagiin ke rakyat," sambung dia.
"Makanya saya sudah mulai kesel, harusnya presiden tuh man of honor, kebijakannya berlaku untuk semua. Bukan orang perorang ditargetin," lanjut Rizal.
Simak Juga 'Jokowi Nyatakan Optimis Indonesia Maju':
(azr/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini