"Perubahan zaman, tetap membutuhkan Keluarga Berencana. Bukan kekhawatiran soal pangan, tapi justru terkait revolusi industri. Apa yang terjadi saya sampaikan. Akibat teknologi berkembang, maka industri berkembang tidak butuh lapangan pekerja tapi skill," kata JK.
Pernyataan tersebut disampaikan JK saat membuka Simposium Nasional Tantangan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga Memasuki Era Revolusi Industri 4.0 oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (25/2/2019). Hadir dalam acara tersebut Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dan Sekretaris Utama BKKBN Nofrijal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apabila bicara (revolusi industri) 4.0, maka akan terjadi pengurangan pekerjaan di pabrik," sebutnya.
JK berharap pelaksanaan program KB dapat terus berjalan sukses. Dia ingin program tersebut memberi manfaat bagi masyarakat.
"Program KB harus menjadi perhatian dan membawa manfaat yang baik bagi masyarakat," paparnya.
Sementara itu, Nofrijal mengatakan BKKBN konsisten dalam menekan laju pertumbuhan penduduk Indonesia. BKKBN juga berhasil membangun 14.098 kampung KB di seluruh Indonesia.
"Semenjak dicanangkan oleh Pak Presiden Joko Widodo pada 15 Januari 2016, telah terbentuk 14.098 kampung keluarga berencana di Indonesia. Inovasi kampung KB langkah konkret mengurangi kemiskinan dan menanggulangi gizi buruk," kata Nofrijal. (fdu/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini