"Soal tanah Mas Prabowo, silakan simak ulang ucapan beliau dalam debat. Jadi, kalau negara membutuhkan, silakan negara menulis surat kepada direksi perusahaan Prabowo. Lalu ikuti semua prosedur pengembalian konsesi yang diatur oleh negara. Kan negara sendiri yang mengatur," kata anggota Dewan Pengarah BPN Prabowo, Dradjad Wibowo kepada wartawan, Senin (25/2/2019).
Dikatakan Dradjad, kepemilikan konsesi Prabowo dilakukan melalui prosedur yang sah. Ia menyebut pemanfaatan lahan milik Prabowo digunakan untuk kepentingan rakyat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan pemanfaatannya? Silakan cek sendiri di Aceh, berapa banyak rakyat yang dibolehkan mengambil getah pinus atau bercocok-tanam di tanah konsesi Prabowo. Di Kaltim juga bisa dicek. Yang seperti itu kok dikuyo-kuyo (diusik)?" imbuhnya.
Politikus PAN ini mengaku heran mengapa Jokowi kerap menyerang pribadi Prabowo. Dradjad pun mencurigai ada 'pembisik' yang mengarahkan Jokowi untuk melakukannya.
"Saya speechless. Tidak habis pikir siapa pembisik Presiden Jokowi dan apa yang dibisikkannya? Kok beliau sampai kalap terus-menerus menyerang pribadi Mas Prabowo. Apa pembisiknya sengaja menjerumuskan beliau? Sampai-sampai bisa seperti itu terhadap orang yang sangat berjasa kepada beliau," ucap Dradjad.
Dradjad menyebut hal ini sebagai pendidikan politik yang buruk. Ia pun menegaskan akan melawan cara-cara politik yang merusak etika dan moral. Dradjad juga menyinggung soal pernyataan Kepala Staf Presiden sekaligus timses Jokowi-Ma'ruf Amin, Moeldoko.
"Jika seperti ini yang dimaksud Pak Moeldoko sebagai perang total, sungguh hal tersebut adalah sebuah pendidikan politik yang amat sangat buruk. Apakah kita memang mau mengajarkan kepada generasi muda, dalam politik Indonesia itu segala cara halal? Saya akan lawan dipakainya politik Machiavellian di Indonesia, karena hal ini bisa merusak semua etika, moral dan tatanan sosial kita," sebutnya.
Sebelumnya, Jokowi menyinggung penerima konsesi besar dan dia menunggu si pemilik mengembalikannya ke negara. Jokowi lalu menyindir penerima konsesi (pemberian hak izin tanah oleh pemerintah) dengan luas yang besar.
"Nah, nah, nah, jika ada penerima konsesi besar yang mau mengembalikan ke negara...," kata Jokowi. Ucapan Jokowi terhenti sejenak lantaran riuh massa yang hadir.
"Saya ulang, jadi, jadi kalau ada konsesi besar yang ingin dikembalikan ke negara, saya tunggu. Saya tunggu, saya tunggu sekarang. Dan akan, dan akan saya bagikan untuk rakyat kecil. Karena masih banyak rakyat yang membutuhkan," ucap Jokowi.
Saksikan juga video 'Jokowi Tantang Penerima Konsesi Besar Kembalikan Tanah Negara':
Ikuti perkembangan Pemilu 2019 hanya di sini. (azr/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini