"Silahkan saja mau laporkan saya," ujar Novel saat dihubungi, Minggu (24/2/2019).
Novel beralasan sikapnya tersebut bukan untuk menjatuhkan PBB, melainkan untuk menyelamatkan PBB dari oknum yang dinilai tidak paham dengan nilai-nilai Islam. Dia pun menjelaskan bahwa sikapnya itu lantaran PBB menjatuhkan dukungannya ke paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Novel mengatakan mereka yang bertentangan dengannya adalah oknum yang menzalimi kader dan caleg karena telah berkoalisi dengan Jokowi-Ma'ruf. Dia merasa PBB telah membohongi dirinya yang sebelumnya telah menetapkan ke koalisi 'Ganti Presiden'.
"Dan yang memang berhadapan dengan saya itulah oknum-oknum yang membawa partai Islam ini menjadi partai yang mendukung kelompok pendukung penista Islam, dan kriminalisasi ulama dengan oknum-oknum itulah menzalimi para kader dan calegnya," tutur Novel.
"Bagaimana oknum-oknum tersebut mau bela rakyat, sementara calegnya dan kadernya mereka zalimi dan dikhianati, padahal mereka sudah jauh-jauh hari mensosialisasikan ganti presiden. Yang jelas, yang sebagian banyak keputusan rezim ini merugikan umat islam dan mengkhianati ulama," imbuhnya.
Baca juga: 'Haram Coblos Novel Bamukmin di Pemilu!' |
Sebelumnya, Sukmo meminta Novel tak GR atau merasa hebat saat menanggapi seruan haram memilih Novel di Pileg 2019. Sukmo lantas menyebut saat ini sedang mencari bukti jika Novel melakukan black campaign terhadap PBB.
"Dalam hal ini Novel harus ingat Novel itu nebeng PBB, bukan PBB nebeng Novel, jangan GR dia. Bahkan saya sedang cari alat bukti jika Novel melakukan black campaign pada PBB saya akan seret ke ranah hukum," ujar Sukmo kepada wartawan, Minggu (24/2).
Tonton video 'Calonkan Diri Jadi Anggota Dewan HAM PBB, Menlu RI Bawa Misi Apa?':
(zap/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini