Rusaknya jalan lintas timur yang berada di Kecamatan Bayung Lincir dan Sungai Lilin ini disebut warga telah lama terjadi. Bahkan warga beberapa kali melakukan perbaikan secara swadaya, tapi kembali rusak lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah lama ini rusaknya. Sudah gotong royong diperbaiki, tetapi tetap rusak lagi. Sehari itu bisa 3-4 mobil yang tumbang," kata Lestari, pedagang klontong di pasar Sungai Lilin dalam perbincangan dengan detikcom, Minggu (24/2/2019).
Menurut Lestari, pemandangan ratusan mobil yang melintas dan macet sampai 7 km lebih adalah hal biasa. Warga pun punya jalan alternatif lewat perusahaan swasta jika ingin terhindari macet parah.
"Kalau sudah ada mobil terguling, jalan ini macet antara 3-4 jam. Setelah satu mobil ditarik, pasti ada mobil lain yang tumbang dan kondisi seperti ini terjadi setiap hari. Padahal ini jalan nasional," kata Lestari.
"Alternatif ada lewat jalan perusahaan. Kondisi jalannya tanah, sepi dan mutar lebih jauh karena itu area perkebunan kepala sawit," katanya.
Sementara menurut Kadis Perhubungan Muba, Patih jalan rusak di jalan lintas timur sudah terjadi sejak hari raya idul fitri pada 2018 lalu. Namun kerusakan perah terjadi dari dua bulan terakhir.
"Rusak itu sudah dari lebaran tahun lalu, tapi kalau parahnya ya sejak Januari lah. Kami koordinasi dengan tim Balai Jalan Nasional karena khusus di Muba itu ada 5 titik yang parah," kata Patih.
Kelima titik itu berada di Bayung Lencir 3 titik, Babat Supat 1 titik serta Sungai Lilin 1 titik. Khusus di Sungai Lilin, jalan rusak berada tepat di depan pasar dan tercatat beberapa kali mobil terguling.
"Memang setiap hari macet, tapi itu juga ada jam-jam tertentu. Apalagi kalau ada mobil tumbang di saat jam ramai, macet bisa sampai 4 jam lebih. Setelah berhasil kami evakuasi baru lancar lagi," imbuh Patih.
Kerusakan jalan nasional itu, ditegaskan Pathi hanya dapat dilakukan perbaikan secara swadaya dan melinatkan warga serta perusahaan sekitar. Hal ini karena Pemda tidak boleh memperbaiki jalanan yang rusak karena berstatus jalan milik negara.
"Kami pemda nggak bisa perbaiki pakai anggaran APBD, kan jalan negara. Salah kalau kami pakai APBD dan kami sudah koordinasi dengan BBPJN terkait untuk minta diperbaiki," katanya. (idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini