Salah satunya adalah soal isu bahwa dirinya hanya dijadikan alat untuk kemenangan Jokowi di Pemilu 2019. Dia menepis isu itu.
"Ada lagi, KH Ma'ruf Amin paling jadi alat. Memangnya saya pacul apa? Tapi kalau alat untuk membangun kebaikan, membangun kemanfaatan, saya siap jadi alat untuk membangun kebaikan-kebaikan. Makanya itu hoax-hoax itu namanya tukang bikin was was," kata Ma'ruf di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (24/e/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi Ma'ruf, Jokowi benar-benar menghormati ulama. Buktinya adalah dirinya digandeng menjadi cawapres.
"Beliau minta dukungan ulama, tapi setelah itu tidak dibuang, tapi digandeng sebagai cawapresnya. Berarti beliau cinta ulama. Bisa saja Pak Jokowi milih tentara kayak Pak Wiranto itu, milih polisi, milih pengusaha, milih profesional, tapi beliau nggak memilih mereka, tapi milih ulama, berarti beliau cinta ulama," ujar Ma'ruf.
"Satu-satunya capres yang memilih ulama hanya Pak Jokowi. Katanya anti-Islam, lah yang menetapkan hari santri nasional itu Pak Jokowi. Yang menetapkan komite nasional keungan syariah Pak Jokowi, malah ketuanya Pak Jokowi sendiri sebagai presiden," imbuhnya.
Ma'ruf juga menjawab berbagai isu miring yang ditujukan terhadap Jokowi. Dia menegaskan banyak fitnah dilancarkan untuk menjatuhan Jokowi.
"Kalau Pak Jokwpi terpilih departemen agama mau dibubarkan itu bohong. Nah itulah macam-macam lagi. Katanya Pak Jokowi benci ulama, nah wapresnya ulama. Ente bengong kali ya. Yang didukung yang dipilih harus ulama, saya bilang dari dulu presiden wakil presiden harus minta dukungan ulama. Gubernur wagub minta dukungan ulama, tapi kalau udah selesai wabillahi taufik wal hidayah," ujarnya.
Simak Juga 'Persiapan Debat Ma'ruf Amin: Dalami Undang-undang, Jaga Kondisi':
(tor/gbr)