"Jadi sosialisasi ini memberi informasi kepada masyarakat di samping layanan kita berkaitan dengan adanya penggunaan identitas atau KTP orang lain untuk memiliki kendaraan. Makanya kami melakukan sosialisasi, di samping melaksanakan pengecekan identitas pada warga Jakarta, supaya bisa mengetahui, KTP-nya digunakan orang lain atau tidak," ujar Ketua Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan, Samsat Jakbar, Elling Hartono, di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (24/2/2019).
Elling mengatakan, sosialisasi ini digalakkan karena pihaknya pernah mendapatkan kasus pemilik mobil Ferarri yang harganya miliaran Rupiah namun tinggal di sebuah gang sempit. Sosialisasi ini berguna supaya warga juga jangan meminjamkan kartu identitasnya sembarangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Jakbar sebelumnya ada kasus mobil-mobil mewah yang kepemilikannya memakai identitas orang lain yang tidak mampu membeli mobil tersebut. Saat ini kondisinya bagaimana, apakah masih ada mobil-mobil mewah yang menunggak? Pada prinsipnya saya mengatakan pasti ada, tetapi mereka kalau seandainya, saya berharap bagi yang menggunakan identitas orang lain ya jangan sampai nunggak nanti kami tagih melalui door to door," paparnya.
Selain itu, ada juga kasus 1 keluarga di Jakarta Barat, yang memiliki mobil mewah Bentley. Saat dihampiri petugas pajak, keluarga tersebut mengaku sama sekali tak tahu mobil Bentley itu.
"Terakhir di Taman Sari, Jakarta Barat. Itu dia nunggak pajak mobil Bentley itu satu keluarga (identitasnya) disalahgunakan, dari bapak, ibu, bahkan anaknya tapi mobilnya yang punya bukan dia," jelasnya.
Samsat Jakarta Barat mencatat sedikitnya ada 24 mobil mewah yang menunggak pajak. Total nilai pajak yang menunggak mencapai miliaran rupiah. Hingga 29 Januari 2019, 24 mobil mewah yang menunggak pajak itu adalah Ferrari, Rolls Royce, Bentley, Lamborghini, Mercedes Benz, Porsche, BMW, Maybach, Maserati dan Audi.
Simak Juga 'Awas! Buang Sampah Sembarangan di CFD Bisa Kena OTT':
(rvk/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini