"Tahu nggak kenapa saya 4 kali ke sini. Karena ada kekhawatiran, ada kesentuhan kejiwaan tentang nilai-nilai fitnah yang akan merusak persatuan anak bangsa. Nah, Gebu Minang benar-benar membawa angin segar, karena yang dikumpulkan juga anak-anak cerdas, yang tidak terpengaruh oleh hoax. Anak-anak yang bisa berpikir netral, jujur dan bermartabat," ujar OSO di sela-sela acara di Padang, Sabtu (23/2/2019).
"Saya juga mendengar dari sekian ribu mahasiswa ini bahwa mereka siap memeranginya (hoax)," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Dari sosialisasi ini) harapannya untuk menghilangkan hoax, kembali pada martabat bangsa Minang. Keluarga besar Minang itu tidak pernah memfitnah, mengkerdilkan orang. Kembali ke martabat asli, orang Minang itu selalu menghargai martabat orang. Sehingga jangan mengenal hoax di sini, dan itu telah disadari masyarakat Minang," ujarnya.
Selain itu, OSO juga menyinggung masalah pemilu serentak yang akan digelar dalam waktu dekat ini. Ia pun mengingatkan agar dalam situasi politik yang sensitif ini untuk tetap memegang teguh Pancasila.
"Sebentar lagi, atau 53 hari lagi kita akan melakukan pemilu, pilpres dan pileg serentak. Oleh karena itu, karena ini yang pertama kali digelar serentak pileg dan pilpres, maka kita liat situasi dan kondisi yang tidak ada di pemilu sebelumnya. Sekeras apapun kompetisi ini jika kita pegang teguh Pancasila, maka semua akan bersikap dewasa," ujarnya.
Ia pun meminta agar mahasiswa yang sudah memiliki hak untuk memilih agar menggunakan hak pilihnya dengan sebaik-baiknya.
"Jangan sekali-kali kita tidak turut memilih dan tidak turut memilih pemimpin yang benar dan amanah," pintanya.
Acara tersebut dihadiri pula oleh Rektor UNP Ganefri, Ketua DPW Gebu Minang Sumatera Barat Boy Lestari, Panglima Tentara Laut Diraja Malaysia Tan Sri Ahmad Kamarulzaman Ahmad Badaruddin, dan sejumlah anggota DPR RI serta DPD RI dari Sumatera Barat. (idr/idr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini