Menurutnya, seluruh pihak kini mengantisipasi semua perubahan dan perkembangan yang ada. Bahkan pada debat capres kedua yang berlangsung Minggu lalu, Joko Widodo menyebut pentingnya mencetak banyak unicorn di Indonesia. Infrastruktur teknologi juga disiapkan untuk mencapai tujuan ini.
"Saat ini masih ada tenaga pengajar madrasah yang ketinggalan atau kurang melek teknologi. Ini tidak apa-apa. Masih bisa kita perbaiki dengan mengajak dan mengajarkan sehingga mereka betul-betul menguasai bidang ini," ujar Rommy dalam keterangannya, Sabtu (23/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, hal ini penting agar tenaga pengajar madrasah bisa ikut andil dalam perkembangan anak didiknya. Terlebih pada era digital seperti saat ini, anak kecil pun sudah bisa mengakses internet. Hal inilah yang perlu diawasi orang dewasa.
"Tenaga pengajar, terutama kepala madrasah dan guru-guru sekolah, semuanya harus berada dalam satu gerakan yang sama. Kita harus memacu murid-murid untuk menghasilkan karya yang terbaik," tegas Rommy.
Menurutnya, ajakan untuk tenaga pengajar lebih melek internet merupakan salah satu cara yang cukup efektif untuk terus meningkatkan kualitas SDM Indonesia dalam menghadapi revolusi 4.0. Rommy juga berharap ke depan anak-anak Indonesia mampu memiliki daya jual dan kreativitas yang lebih baik dalam persaingan ekonomi ASEAN.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini