Ini penjelasan BMKG terkait peristiwa tersebut.
"Pantauan radar kita tadi siang ada aktivitas awan cumulonimbus (Cb), awan ini yang menyebabkan terjadinya hujan es, angin kencang dan bisa juga puting beliung," kata Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta, Djoko Budiyono dalam keterangannya, Jumat (22/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BMKG pada pukul 12.30 tadi sudah mengeluarkan peringatan dini cuaca ektrem di sebagian wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Bunyi peringatan dini itu yakni, berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada pukul13.00 WIB di wilayah Sleman (Turi, Pakem, Cangkringan), Kulon Progo (Samigaluh), Gunungkidul (Rongkop, Semanu, Wonosari) dan dapat meluas ke wilayah Sleman lainnya (Ngemplak, Ngaglik, Sleman, Tempel, Depok, Mlati, Seyegan), Kulon Progo (Kalibawang, Girimulyo, Kokap, Pengasih), Gunungkidul (Ponjong, Karangmojo, Playen, Nglipar, Patuk, Panggang, Gedangsari). Kondisi ini diprakirakan akan berlangsung hingga pukul 15.00 WIB.
"Tadi pantauan kita memang ada potensi cuaca ekstrem akan terjadi di beberapa wilayah DIY, oleh sebab itu BMKG siang tadi mengeluarkan peringatan dini," jelas Djoko.
Ditambahkannya, untuk saat ini pembentukan awan Cb memang lebih banyak di bagian utara hingga tengah DIY. Sehingga potensi hujan lebih banyak di bagian utara atau Kabupaten Sleman dan Kabupaten Kulon Progo utara.
"Di puncak musim hujan dan pancaroba, awan konvektif sepertt ini banyak muncul, jadi masih tergolong hal yang wajar," imbuh Djoko.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini