"Penggunaan ayat Alquran bagus-bagus saja. Cuma yang lebih penting adalah realisasi. Karena yang dituntut oleh ayat-ayat itu adalah realisasi, bukan sekadar bicara," kata juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Suhud Alynudin, kepada wartawan, Jumat (22/2/2019).
Apakah BPN khawatir Sandiaga kewalahan berhadapan dengan Ma'ruf? Suhud menyebut tema debat ketiga sangat dikuasai Sandiaga. Tema yang diusung dalam debat antarcawapres itu adalah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, serta sosial dan budaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Suhud, Presiden Jokowi tak banyak menyentuh pembangunan di bidang sosial dan kesehatan. Ia mencontohkan soal masalah BPJS Kesehatan.
"Di bidang-bidang yang akan menjadi tema debat ini, di era Pak Jokowi belum ada kemajuan berarti dan jauh dari apa yang dijanjikan dalam kampanye. Bahkan di beberapa bidang saat ini menyimpan masalah, seperti BPJS Kesehatan," ucap Suhud.
Sebelumnya, Direktur Komunikasi Politik TKN Usman Kansong mengatakan Ma'ruf Amin diyakini bakal lebih leluasa menjawab pertanyaan dan berargumen di debat ketiga mendatang. Usman mengatakan bukan tak mungkin Ma'ruf Amin akan melengkapi jawaban dan argumennya dengan sejumlah ayat. Meski begitu, Ma'ruf disebut tak akan memaksakan diri jika memang tak ada ayat untuk menyokong argumen.
"Kita ingin menjadikan Pak Kiai (Ma'ruf Amin) sebagai dirinya sendiri. Sebagai kiai, dia saya kira otomatis, dia ngomong di mana-mana, ngomong sama saya pun kemarin, ayat-ayat itu pun keluar, yang relevan tentu saja. Namanya kiai, kita biarkan beliau seperti itu sejauh itu relevan. Kan tidak ada larangannya juga," ujar Usman. (tsa/imk)