Hal itu disampaikan oleh Direktur Komunikasi Politik TKN Usman Kansong di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (22/2/2019). Usman mengatakan bukan tak mungkin Ma'ruf Amin akan melengkapi jawaban dan argumennya dengan sejumlah ayat. Meski begitu, Ma'ruf dinilai tak akan memaksakan diri apabila memang tak ada ayatnya.
"Kita ingin menjadikan Pak Kiai (Ma'ruf Amin) sebagai dirinya sendiri. Sebagai kiai, dia saya kira otomatis, dia ngomong di mana-mana, ngomong sama saya pun kemarin, ayat-ayat itu pun keluar, yang relevan tentu saja. Namanya kiai, kita biarkan beliau seperti itu sejauh itu relevan. Kan tidak ada larangannya juga," ujar Usman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Debat ketiga dengan tema 'pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan kebudayaan' digelar pada 17 Maret 2019. Stasiun televisi yang menyiarkan adalah Trans TV, Trans 7, dan CNN Indonesia TV.
Selain itu, Ma'ruf Amin sudah melakukan brainstorming dengan asosiasi profesi. Asosiasi profesi itu masih terkait dengan tema debat, salah satunya asosiasi serikat buruh.
"Kita lihat nanti, nggak ada target, semakin banyak semakin baik, tapi kemudian harus kita pilah juga. Kita anggap perlu atau tidak, tapi kan kemarin itu sangat perlu, jadi kita membuka ruang juga untuk teman-teman dari asosiasi profesi itu untuk membuat brainstorming ke Pak Kiai (Ma'ruf) terkait SDM itu begitu," kata Usman.
Lalu, bagaimana reaksi kubu Sandiaga? Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Mardani Ali Sera mempersilakan Ma'ruf memakai ayat-ayat. Ia menyebut Sandiaga Uno sudah siap.
"Ayat tentu sah digunakan. Dan monggo saja. Dan cawapres kami, Bang Sandi akan mengedepankan bagaimana nilai itu diikat dengan sistem, ditegakkan dengan program, dan dirasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari," kata Mardani.
Ikuti perkembangan Pemilu 2019 hanya di sini. (imk/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini