M Taufik: Munajat 212 Kepentingan Kesatuan, Tak Ada Urusan Politik

M Taufik: Munajat 212 Kepentingan Kesatuan, Tak Ada Urusan Politik

Ibnu Hariyanto - detikNews
Jumat, 22 Feb 2019 17:37 WIB
Munajat 212 di Monas. (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik mengatakan acara Munajat dan Zikir 212 tidak terkait dengan politik. Munajat itu disebut untuk kepentingan kesatuan.

"Munajat itu, munajat nggak ada urusan sama politik. Munajat itu kan untuk kepentingan kesatuan," kata Taufik di Al Jazeerah Signature Restorant & Lounge, Johar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (22/2/2018).


Dia menyebut hanya orang iri yang mengaitkan acara tersebut dengan agenda politik. Sebab, menurutnya, tak semua orang bisa menggelar acara itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kemudian ada yang pelintir itu karena orang itu nggak bisa berbuat seperti itu. Sederhana saja, apa urusannya dengan munajat sama yang lain?" sebutnya.

Ketika disinggung soal tokoh-tokoh yang hadir kebanyakan dari kubu Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, Taufik mengatakan semua orang bebas datang ke acara tersebut.

"Ya habis siapa yang ngelarang? Kalau saya hadir, siapa yang ngelarang? Jadi saya kira sudahlah. Kita perlu ada saya kira kesamaan rasa, berdoa pada Yang Mahakuasa supaya kesatuannya tetap terjaga," ujar Taufik.


Tudingan mengenai acara Munajat 212 dipolitisasi awalnya disampaikan juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding. Dia sejak awal menduga acara itu bermuatan politik karena dihadiri tokoh-tokoh politik dari kubu Prabowo.

"Kami sejak awal menduga acara munajat ini pastilah ada kaitannya dengan politik. Lalu MUI DKI mengundang. Itu saya kira ada hubungannya dengan Pak Anies (Anies Baswedan/Gubernur DKI Jakarta). Yang semua orang tahu itu Pak Anies afiliasi politiknya ke 02. Pasti orang-orang 02 yang banyak," ujar Karding.


Simak Juga 'Munajat 212 Bernuansa Politik?':

[Gambas:Video 20detik]

(ibh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads