"Tidak boleh begitu. Dipisahkan dukungan pribadi dengan dukungan organisasi. Kalau ASN (aparatur sipil negara) bagi saya tidak boleh. Nah camat itu ASN," kata Nurdin Abdullah di kompleks kantor Gubernuran Sulsel, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Sulsel, Jumat (22/2/2019).
Nurdin mengatakan Jokowi adalah tipe orang yang tidak ingin memanfaatkan struktur pemerintahan daerah hanya untuk pilpres. Dikatakannya, viral video dukungan oleh camat se-Makassar malah akan membuat warga menjadi takut karena menilai suasana politik di Sulsel tidak kondusif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita harus menjaga stigma zona hijau ini, jangan sampai hanya gerakan kita memancing terjadi lagi sesuatu. Boleh mendukung siapa siapa, tapi secara pribadi," tegasnya.
Setelah beredarnya video viral ini, Nurdin mengaku langsung menelepon Wali Kota Makassar Danny Pomanto untuk meminta klarifikasi. Pada perbincangan lewat telepon itu, Danny mengatakan tidak ada ucapan untuk mendukung Jokowi.
"Yang penting bagi saya, Sulsel harus semakin kondusif menghadapi pileg yang sebentar lagi dimulai," ungkap Nurdin.
"Saya imbau semua supaya menjaga pilpres dan pileg berlangsung damai dan aman. Tentu harapan kita ASN netralitas harus dijaga," sambungnya.
Sebelumnya, beredar video yang berisi deklarasi dukungan untuk calon presiden (capres) petahana Joko Widodo (Jokowi). Video berdurasi 1 menit itu diawali perkenalan diri seseorang bernama Syahrul Yasin Limpo. Dia adalah mantan Gubernur Sulsel.
"Saya, Syahrul Yasin Limpo, beserta seluruh camat se-Kota Makassar," kata Syahrul di awal video seperti dilihat detikcom, Kamis (21/2). Ucapan Syahrul lalu diikuti beberapa orang yang mengaku sebagai camat di Makassar. Dalam video itu, Syahrul menyatakan dukungan dan tekad mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Mendukung calon presiden nomor 01 Joko Widodo bersama Ma'ruf Amin satu periode lagi menjadi presiden. Mari sama-sama berjuang dan berjihad untuk nomor...," kata Syahrul. Rekaman video terputus pada menit pertama.
Saksikan juga video 'Walkot soal Camat Se-Makassar Dukung Jokowi: Itu Hak Pribadi!':
Ikuti perkembangan Pemilu 2019 hanya di sini. (fiq/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini